Home » Badan Geologi Naikkan Status Gunung Raung Jadi Level Waspada

Badan Geologi Naikkan Status Gunung Raung Jadi Level Waspada

by Junita Ariani
2 minutes read
PVMBG Badan Geologi per 19 Desember 2023 pukul 08.00 WIB menaikkan status Gunung Api Raung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dari sebelumnya Level I (Normal) menjadi Level II (waspada).

ESENSI.TV - BANDUNG

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) menaikkan status Gunung Raung menjadi Level II (Waspada).

Peningkatan status Gunung Api Raung yang berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tersebut mulai per 19 Desember 2023 pukul 08.00 WI. Dari sebelumnya level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).

“Masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan di Bandung, Selasa (19/12/2023).

PVMBG akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Raung dan akan meninjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan.

Dikatakannya, peningkatan status itu berdasarkan hasil pemantauan visual dan kegempaan pada periode Desember 2023. Ditambah masih belum stabilnya kondisi tekanan di area kawah pasca terjadinya Gempa Tektonik Lokal.

“Mengingat potensi ancaman bahaya nya, maka tingkat aktivitas Gunung Raung pada tanggal 19 Desember 2023 pukul 08.00 WIB dinaikan dari Level I menjadi Level II,” jelasnya.

Data kegempaan yang dirangkum PVMBG menunjukan adanya peningkatan aktivitas kegempaan. Gempa Hembusan yang signifkan terjadi tanggal 18 Desember 2023 yang mencapai 57 kali kejadian.

Gempa Hembusan merupakan gempa permukaan akibat pelepasan gas yang berasal dari lubang tembusan gas pada kubah lava di lantai kawah.

Hendra mengatakan, selama Desember 2023 tidak terekam adanya Gempa Vulkanik Dalam. Menunjukkan saat ini aktivitas fluida (gas, cairan, padatan batuan) berada pada kedalaman relatif dangkal dengan sistem terbuka. Didukung dengan terekamnya getaran Tremor Menerus selama periode ini.

Tidak Mendekati Kawah Puncak

Menurut Hendra, potensi bahaya Gunung Raung yang mungkin terjadi saat ini berupa akumulasi gas vulkanik konsentrasi tinggi di dasar kawah.

Baca Juga  Badan Geologi Temukan Fosil Gajah Purba dan Rahang Komodo di NTT

Erupsi menurut catatan sejarah menghasilkan aliran piroklastik, jatuhan piroklastik dan aliran lava andesitik sampai basaltik. Sedangkan saat tidak terjadi erupsi, aktivitas berupa hembusan gas di dasar kawah.

Rangkaian erupsi pada Juli hingga Oktober 2020 menghasilkan material batuan berukuran abu yang sebarannya terbatas di sekitar kawah puncak.

Pada bulan Januari 2021 hingga Februari 2021 terjadi erupsi abu berwarna hitam dan kecoklatan disertai aliran lava di dasar kawah. Erupsi terakhir Gunung Raung juga terjadi pada tanggal 27 Juli 2022 berupa erupsi abu.

“Dalam tingkat aktivitas Level Waspada, masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km. Tingkat aktivitas Gunung Raung akan ditinjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan,” terang Hendra.

Masyarakat kata Hendra, agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Badan Geologi serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar.

“Mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya,” terangnya.

Saat ini smabung Hendra, terdapat beberapa Gunung Api di Indonesia yang sedang mengalami peningkatan aktivitas.

Untuk mengetahui informasi mengenai aktivitas gunung api, gempa bumi, dan gerakan tanah di Indonesia terkini dapat diperoleh melalui vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id. Dan, media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram). *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life