Sebanyak 10 negara yang tergabung di ASEAN sepakat untuk merevitalisasi kerja sama sektor prioritas di kawasan tetapi dengan cara inovatif karena cara biasa atau tradisional tidak lagi ampuh mencapai target.
Negara-negara ASEAN sepakat untuk tetap konsisten mencapai visi dan target pertumbuhan nasional, sehingga di tahun 2024 kawasan ini memiliki nilai ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) terbesar keempat di dunia.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan untuk mencapai hal ini, ASEAN perlu memiliki strategi untuk mengatasi gangguan di masa depan.
“ASEAN juga perlu mengembangkan sektor dengan potensi pertumbuhan yang tinggi dan merangkul megatren, seperti digitalisasi dan transisi hijau,” ujar Edi, dalam keterangang Kemenko Perekonomian, dikutip Kamis (29/2/2024).
Komitmen ini dibahas dalam pertemuan Gugus Tugas ASEAN untuk Integrasi Ekonomi (HLTF-EI), di Vang Vieng, Laos, pada 19-21 Februari 2024 untuk menyusun Rencana Strategis Pilar Ekonomi ASEAN (AEC Strategic Plan) 2026-2030.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada 6 September 2023 lalu telah menyepakati Visi ASEAN 2045 sebagai dokumen perencanaan ASEAN yang akan menggantikan Cetak Biru ASEAN 2025.
Tiga Terobosan AEC
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Edi menyampaikan tiga gagasan penting sebagai terobosan dalam penyusunan AEC Strategic Plan 2026-2030.
Yaitu agenda ketahanan ASEAN dan koordinasi lintas pilar, revitalisasi sektor prioritas ASEAN dan uji coba mekanisme koordinasi lintas pilar pada sektor terpilih yakni transformasi digital dan teknologi.
“Seperti yang kita ketahui bersama, AEC Post-2025 akan terbentuk dalam konteks yang baru, dan kita tidak bisa lagi menjalankan bisnis seperti biasa,”
ASEAN menghadapi tantangan multi-dimensi mulai dari ketegangan geo-politik dan geo-ekonomi, teknologi hijau, kecerdasan buatan, populasi yang menua sampai dengan krisis iklim.
Terkait gagasan ketahanan ASEAN dan koordinasi lintas pilar, ASEAN dapat mempertimbangkan untuk menciptakan sebuah platform dimana ketiga pilar yang ada dapat berbagi pekerjaan dan rencana dalam mendukung ketahanan ASEAN.
Platform tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan sinergi, dan mengidentifikasi tindakan dan kolaborasi bersama.
Selanjutnya mengenai gagasan revitalisasi sektor prioritas ASEAN, pada awal pembentukan MEA, ASEAN telah memulai dengan beberapa proyek kerja sama industri namun dalam implementasinya belum optimal.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu