Home » Di Era Digital, Apakah Membaca Kamus Masih Penting?

Di Era Digital, Apakah Membaca Kamus Masih Penting?

by Administrator Esensi
2 minutes read
Atasi Krisis Dunia Perkamusan Indonesia, Badan Bahasa Gelar SLI 2023

ESENSI.TV - JAKARTA

Dunia leksikografi di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis pengetahuan kamus dan kamus. Badan Bahasa masih berusaha untuk mengisi kesenjangan 81.000 entri dalam kamus. Sehingga dapat mencapai target 200.000 entri pada tahun 2024.

Sejak itu, Badan Pengembangan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, kembali menyelenggarakan Workshop Kamus Bahasa Indonesia (SLI) sebagai ajang bertukar informasi dan pengalaman dunia kamus serta mensosialisasikan perkembangan dunia leksikologi kepada masyarakat.

Dunia leksikografi di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis pengetahuan kamus dan kamus. Badan Bahasa masih berusaha untuk mengisi kesenjangan 81.000 entri dalam kamus sehingga dapat mencapai target 200.000 entri pada tahun 2024.

Sejak itu, Badan Pengembangan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, kembali menyelenggarakan Workshop Kamus Bahasa Indonesia (SLI) sebagai ajang bertukar informasi dan pengalaman dunia kamus serta mensosialisasikan perkembangan dunia leksikologi kepada masyarakat.

Kamus Harus Semakin Berkembang

“Pada era digital saat ini kamus harus makin berkembang dengan mempertimbangkan kemajuan-kemajuan yang terjadi di masyarakat. Baik dalam hal penyerapan kata, ejaan, dan pengaruh penerapannya. Seminar Leksikografi Indonesia (SLI) menjadi salah satu solusi untuk mengatasi ketertinggalan tersebut,” ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, di Jakarta beberapa waktu lalu.

SLI merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudistek) sejak tahun 2016.

Pada kesempatan tersebut, SLI diselenggarakan di Harris Vertu Hotel Harmoni, Jalan Hayam Wuruk No. 6, Gambir, Jakarta. Dari tanggal 2 hingga 4 Agustus 2023. IDD 2023 dibagi menjadi kegiatan meja bundar dan diskusi pleno. Peserta SLI 2023 berjumlah 106 orang dari berbagai latar belakang, antara lain akademisi, pemerhati bahasa, media, akademisi, perwakilan kementerian/lembaga, dan pegiat bahasa Indonesia.

Baca Juga  Silver Winner Humas Kemendikbudristek di IGA 2023

“SLI 2023 merupakan kegiatan yang memberikan gambaran tentang leksikografi di Indonesia. Di dalamnya terdapat pembahasan teoretis leksikografi, tantangannya, serta penerapan teori tersebut. Banyak hal yang dapat dipelajari dari para pembicara dan peserta. Khususnya tentang kemajuan dan tantangan di bidang leksikografi di Indonesia,” tambah Raden Muhammad Arie Andiko Ajie, pengajar program studi Sastra Jerman Universitas Indonesia.

Topik yang Diangkat Dalam SLI 2023

Tema yang diangkat dalam SLI 2023 adalah “Leksikografi: Teori dan Penerapannya”. Topik ini dirancang untuk membantu pembaca memahami apa itu leksikografi. Teori-teori yang dibutuhkan untuk menyusun kamus, bagaimana menyusun kamus secara sistematis dan objektif. Serta berbagi pengalaman dengan kamus lain, editor kamus atau peneliti kamus.

Sub topik yang diusung adalah 1) Aspek teoritis leksikografi, 2) Kamus bilingual dan dwibahasa, 3) Kamus khusus dan 4) Kamus praktis. Topik dan sub topik ini diangkat agar pemikiran dan pemahaman masyarakat, khususnya peminat kamus, lebih terbuka.

Selain perkembangan-perkembangan leksikografi tersebut, SLI 2023 juga menyosialisaikan makalah “Teori Leksikografi” karya Dora Amalia (Badan Bahasa); makalah “Konsep Penentuan Bentuk Awalan Terikat (Proleksem) di dalam KBBI V Daring” karya Wahyu Ayuningsih (Universitas Gadjah Mada) dan Rian Surya Putra (STKIP Al Hikmah Surabaya).

Makalah “Kamus Dwibahasa dalam Kerangka Internasionalisasi Bahasa Indonesia: Strategi Pemilihan Bahasa dan Negara Sasaran” karya Tri Amanat (BRIN); serta makalah “Salah Tata dan Kata pada Leksikon Ke-Islaman” karya Namira Choirani Fajri dan Vina Darissurayya (UIN Walisongo Semarang). Ada pula tulisan dalam bentuk makalah lainnya yang dibahsa dalam SLI 2023.

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life