Home » Eksportir Kelor Tak Sanggup Penuhi Permintaan Pasar Jerman, Ini Alasannya

Eksportir Kelor Tak Sanggup Penuhi Permintaan Pasar Jerman, Ini Alasannya

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - MEDAN

Eksportir kelor, PT Keloria Moringa Jaya sejauh ini masih mampu mengekspor produk olahan daun kelor ke Australia dalam bentuk teh dan suplemen. Ekspor sebanyak 500 kilogram (kg) per bulan. Sementara permintaan pasar luar negeri lainnya seperti Jerman belum terpenuhi.

Saat ini, kelor menjadi suplemen makanan yang diakui dunia karena mengandung 92 jenis nutrisi. Terutama zat besi, protein, dan kalsium. Kelor juga kini dijadikan sebagai salah satu konsumen mengatasi stunting di tanah air.

Owner PT Keloria Moringa Jaya, Syahrani Devi, mengatakan, produk olahan miliknya telah mendapat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dalam proses pendinginan kering daun kelor.

“Kami punya teknik pendinginan kering. Daun dikeringkan di ruangan pada suhu tertentu. Sehingga aroma dan kandungannya tetap terjaga dengan baik,” kata Fachrul Rozi Lubis, suami Syahrani.

Syahrani menceritakan, awal memproduksi tepung kelor dimulai tahun 2018. Saat itu, produksi mereka hanya 5 kg per bulan dan pemasarannya pun masih lokal.

“Tapi sekarang, pasar telah menembus Australia dengan produksi mencapai 500 kg per bulan dalam bentuk tepung,” terangnya, Selasa (16/4/2023), di Medan.

Pameran Pemko Medan

Meski masih UMKM, kata dia, namun sampel produk dari perusahaan yang berlokasi di Jalan M Basyir No 19 Medan Johor, Kota Medan ini telah merambah pasar Australia.

Hal itu terjadi setelah pihaknya bertemu pengusaha herbal asal Australia dalam sebuah pameran yang digelar Pemko Medan tahun lalu.

“Produksi kami pun langsung naik tajam. Jika 2018 hanya 5 kg per bulan maka tahun 2019 naik menjadi 10 kg. Kemudian naik menjadi 25 kg per bulan pada 2020. Dan, naik tajam menjadi 500 kg per bulan pada tahun 2022, sampai sekarang,” cerita Syahrani.

Sejak pameran itu, kata dia, sampel produk mereka sudah dibawa pengusaha asal Jerman, Belanda, dan Jepang. Bahkan pengusaha Jerman sudah menjajaki pesanan tepung kelor mencapai 100 ton per bulan.

Tetapi, kapasitas produksi PT Keloria Moringa Jaya belum memadai untuk memenuhi pesanan mereka.

Baca Juga  Indonesia akan Hadirkan 157 Co-Exhibitor di Hannover Messe 2023

“Sekarang petani yang bekerjasama dengan kami masih sekitar 2 hektare. Cita-citanya sih kalau bisa menuju 10 hektare. Kami sudah menjajaki budidaya kelor dengan petani di Batubara,” sambung Syahrani.

Dikatakannya, mereka membeli daun bernama latin Moringa oleifera segar dari petani seharga Rp3.000 per kg (termasuk ranting-rantingnya). Penyuplai kelor basah umumnya petani dari Bandarlabuhan di Tanjungmorawa, Deliserdang, Sumatera Utara.

Atasi Stunting

Setelah diproses sesuai SOP, harga jual bisa mencapai Rp400 ribu per kg dalam bentuk tepung, yang dikemas dalam bentuk teh dan suplemen makanan.

“Khasiat daun Moringa oleifera ini sudah diakui dunia medis, baik nasional maupun internasional. Saya sendiri buktinya. Setelah mengonsumsi produk ini sejak 2018, sakit kolesterol, migraine, dan syaraf di kepala, akhirnya sembuh,” kata Syahrani.

Bahkan, saat ini komoditi berdaun kecil ini telah dimanfaatkan Dinas Kesehatan Sumut untuk mengatasi stunting pada anak-anak. Caranya, tepung dicampurkan ke kukis untuk diberi pada anak-anak stunting.

Saat ini, perusahaan yang mengekspor tepung kelor ke luar negeri, menurut Syahrani, masih pihanya. Tepung kelor yang mereka produksi pun telah lulus uji dari Karantina Pertanian Belawan.

“Perusahaan serupa baru ada di Jawa, NTT, dan NTB,” katanya.

Ditanya apakah pihaknya menampung tepung kelor kering dari petani?

“Bisa saja. Tapi ada SOP-nya. Perusahaan ‘kan ada kualitas produk yang mesti dipenuhi. Jadi, proses pengeringan kelor harus memenuhi kualitas yang ditetapkan perusahaan,” jelas Fachrul Rozi Lubis

Adapun tepung kelor produksi PT Keloria Moringa Jaya, bisa dikonsumsi dalam bentuk teh, atau dicampur langsung ke makanan, atau dikonsumsi dalam bentuk kapsul.

Daun kelor asal Sumatera Utara, khususnya asal Tanah Deli (Deliserdang dan Batubara), dinilai memiliki kandungan nutrisi yang bagus. Sehingga, PT Keloria Moringa Jaya berminat menjalin kerjasama denga petani kelor di wilayah tersebut. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life