Home » Frisian Flag Dukung Produktivitas Peternakan Sapi Perah di Indonesia

Frisian Flag Dukung Produktivitas Peternakan Sapi Perah di Indonesia

by Junita Ariani
2 minutes read
Impor sapi perah

ESENSI.TV - JAKARTA

PT Frisian Flag Indonesia (FFI) mendukung peningkatan produktivitas peternakan sapi perah di Indonesia melalui program “Young Progressive Farmer Academy”.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan melalui program ini, para peternak muda dapat berperan meningkatkan produksi susu.

“Sebab, saat ini pasokan bahan baku susu dalam negeri baru tersedia 20%,” kata Putu di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi susu di Indonesia baru mencapai 16,27 kg per kapita per tahun. Atau di bawah rata-rata negara-negara di Asia Tenggara. Sementara pada tahun 2022, kebutuhan susu mencapai 4,4 juta ton.

“Namun produksi susu segar kita baru mencapai 968.980 ton. Saat ini, kondisi persusuan nasional membutuhkan perhatian. Pasalnya, susu adalah sumber nutrisi seimbang yang dibutuhkan tubuh manusia,” ungkap Putu.

Menurutnya, kendala-kendala yang dihadapi sektor peternakan sapi perah di tanah air antara lain adalah kecilnya skala kepemilikan sapi. Lahan terbatas, mahalnya biaya pembesaran, kurangnya pemahaman terhadap good dairy farming practices.

Kemudian, mandeknya regenerasi peternak karena rendahnya minat anak muda (usía rata-rata peternak sapi perah Indonesia adalah 56 tahun).

Serta, deraan penyakit kuku dan mulut (PMK) yang pernah menjangkiti lebih dari 538 ribu ternak di 17 provinsi pada tahun lalu. Di mana 72 ribu ekor adalah sapi perah.

“Program Young Progressive Farmer Academy adalah salah satu inisiatif Frisian Flag Indonesia mendorong minat anak muda. Untuk menjadi peternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak sapi perah di Indonesia melalui capacity building,” tuturnya.

Pogram tersebut bertujuan untuk mencari peternak muda yang berpikiran progresif dalam mengembangkan peternakan sapi perah. Tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mereka, tetapi juga berkelanjutan atau ramah lingkungan.

Baca Juga  Tak Lama Lagi, Indonesia Miliki Tambak Udang Modern Berbasis Kawasan

“Hal ini sejalan dengan upaya mewujudkan masyarakat yang sehat, sejahtera, dan selaras dengan lingkungan,” imbuhnya.

Studi Banding ke Belanda

Putu mengatakan, pada program yang dilaksanakan pada 19 Mei-27 Juni 2023, terdapat 36 perencanaan bisnis potensial yang diajukan. Dan, telah terpilih 12 peternak yang dianggap memiliki perencanaan bisnis terbaik.

“Kesadaran anak-anak muda untuk meneruskan usaha peternakan sapi perah perlu terus didorong. Pembekalan job training di Belanda bagi 12 peternak muda yang menjadi pemenang ini akan memperkuat kemampuan managerial. Begitu juga dengan pengembangan usaha sapi perah mereka,” paparnya.

Putu menyampaikan, pemerintah sedang melakukan pemulihan populasi ternak sapi perah yang turun akibat wabah PMK.

Para pemenang program Young Progressive Farmer Academy ini kata Putu, dapat menjadi role model pengelolaan bisnis peternakan sapi perah yang modern. Bahkan menjadi motivator bagi peternak-peternak muda lainnya di Indonesia untuk meningkatkan kapasitasnya

“Sangat baik kalau kita dapat membantu pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Rangkaian program Young Progressive Farmer Academy akan ditutup dengan studi banding  peternakan sapi terbaik di Belanda. Kegiatan itu akan dilaksanakan pada 18-22 September 2023, dan diikuti seluruh dewan juri dan 12 pemenang.

“Diharapkan dalam tiga tahun ke depan, pemenang program Young Progressive Farmer Academy akan tumbuh jadi peternak skala medium. Dengan kenaikan pendapatan hingga 50 persen,” tutupnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life