Gabungan tiga sektor perekonomian mengalami kenaikan inflasi sekitar 0,09 persen pada triwulan IV-2022. Angka ini naik 0,90 persen terhadap triwulan III-2022 (quarter to quarter/qoq). Ketiga sektor itu adalah sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, serta Industri Pengolahan.
“Angka ini naik 8,70 persen terhadap triwulan IV-2021 dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono saat menyampaikan Berita Resmi Statistik, di Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Sementara itu, kata dia, indeks harga produsen (IHP) Sektor Pertanian triwulan IV-2022 naik 2,50 persen (qoq). Angka ini juga 5,90 persen terhadap triwulan IV-2021 (year on year/yoy).
Indeks Harga Produsen
Data BPS mencatat, IHP Sektor Pertambangan dan Penggalian turun 2,91 persen (qoq) dan naik 32,68 persen (yoy).
IHP sektor Industri Pengolahan naik 1,39 persen (qoq) dan naik 4,88 persen (yoy). Lalu, IHP sektor Pengadaan Listrik dan Gas naik 0,83 persen (qoq) dan naik 2,52 persen (yoy).
IHP sektor Pengelolaan Air naik 0,09 persen (qoq) dan naik 0,97 persen (yoy). Selanjutnya, IHP sektor Angkutan Penumpang naik 2,96 persen (qoq) dan naik 20,56 persen (yoy).
Sementara itu, IHP sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum naik 0,28 persen (qoq) dan naik 1,96 persen (yoy).
Sektor Jasa Pendidikan, IHP nya naik 0,32 persen (qoq) dan naik 3,08 persen (yoy). Dan sektor Jasa Kesehatan naik 1,04 persen dan naik 2,84 persen (yoy).
Editor: Raja H. Napitupulu