Home » Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Pacitan Minggu 23 Juli Malam

Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Pacitan Minggu 23 Juli Malam

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Peta pusat gempa 5,7 magnitudo Pacitan, Minggu (23/7/2023) malam. Foto: BMKG

ESENSI.TV - JAKARTA

Gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo terjadi di Pacitan, Provinsi Jawa Timur, Minggu (23/7/2023) pukul 19:33:25 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Pusat gempa berada di laut 84 kilo meter Barat Daya Pacitan, Jawa Timur, kedalaman 10 kilo meter.

Lokasi gempa berada di 8,94 Lintang Selatan (LS) dan 111,04 Bujur Timur (BT).

Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa dirasakan disejumlah wilayah dengan skala MMI (Mercalii) berbeda,

Skala di IV Ponorogo, skala III di Bantul, skala III di Pacitan, skala III di Purworejo, skala III di Blitar dan skala II-III di Klaten.

Kemudian, skala II-III di Wonosobo, skala II-III di Banjarnegara, serta skala II-III di di Magelang.

Getaran juga terasa dengan skala II-III di Kepanjen, skala II-III di Karangkates, skala II Malang dan skal II Kediri.

Selanjutnya, skala II dirasakan di Sukoharjo, skala III di Yogyakarta, skala II di Pangandaran, skala II di Ciamis, skala II di Banjar, serta skala III di Nganjuk.

Mengukur Kekuatan Gempa

Seperti dilansir dari berbagai sumber, Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanolog asal Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 tingkatan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa bumi dan juga dengan melihat, serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Tingkatan rendah pada skala Mercalii termodifikasi pada umumnya didasari oleh bagaimana gempa dirasakan oleh orang-orang. Angka skala yang lebih tinggi didasari oleh kerusakan struktural yang diamati.

Skala Gempa

Berikut cara membaca skala gempa berdasarkan angka romawi dari I hingga XII.

I. Tidak dirasakan. Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II. Lemah. Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca Juga  Jokowi Periksa Rekonstruksi Jalan Raya Surakarta-Gemolong-Purwodadi, Begini Hasilnya

III. Lemah. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV. Ringan. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi.

V. Sedang. Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, dan bandul lonceng dapat berhenti.

VI. Kuat. Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, dan kerusakan yang ditimbulkan masih sebatas kerusakan ringan.

VII. Sangat kuat. Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan terjadi pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik, sedangkan bangunan yang konstruksinya kurang baik menjadi retak-retak bahkan hancur dan cerobong asap pecah. Gempa terasa oleh orang yang menaiki kendaraan.

Kerusakan Ringan

VIII. Parah. Kerusakan ringan terjadi pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak terjadi pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari kerangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, dan air menjadi keruh.

IX. Hebat. Kerusakan terjadi pada bangunan yang kuat dan rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus dan banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari fondasinya. Pipa-pipa dalam rumah pun putus.

X. Ekstrem. Bangunan dari kayu yang kuat rusak, kerangka rumah lepas dari fondasinya, tanah terbelah, rel melengkung, dan tanah longsor terjadi di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI. Ekstrem. Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak sehingga lembah terjadi. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, dan rel sangat melengkung.

XII. Ekstrem.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life