Home » Gen Z Tertarik Pindah ke Singapura, Komisi IX Paparkan Alasannya

Gen Z Tertarik Pindah ke Singapura, Komisi IX Paparkan Alasannya

by Junita Ariani
2 minutes read
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyoroti fenomena banyaknya Gen Z yang pindah menjadi warga negara Singapura

ESENSI.TV - JAKARTA

Muncul fenomena baru di kalangan generasi atau Gen Z hijrah ke luar negeri tepatnya ke Singapura. Apakah untuk kuliah atau mencari pekerjaan di sana. Anehnya, Gen Z yang hijrah ke Singapura juga memutuskan untuk menjadi warga negara di sana.

Dari catatan Direktorat Jenderal Imigrasi menyebutkan, warga negara Indonesia (WNI) yang memilih pindah kewarganegaraan cukup banyak.

Pada tahun 2022 jumlahnya mencapai 1.091 orang. Mereka menjadi warga negara Singapura. Sedangkan pada tahun 2021 sebanyak 1.070 orang.

Karena itulah, anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyoroti fenomena banyaknya mahasiswa Indonesia yang pindah menjadi warga negara Singapura. Dengan alasan penghasilan tinggi.

“Pemerintah dirasa perlu memperbaiki sistem ketenagakerjaan di Indonesia untuk mencegah generasi muda tergoda menjadi warga negara lain,” kata Handoyo.

Menurutnya, fenomena banyaknya generasi muda yang pindah kewarganegaraan cukup serius untuk diperhatikan.

“Ini jadi pekerjaan rumah besar, bagaimana caranya Pemerintah menciptakan lapangan kerja yang sehat. Termasuk dalam hal pengupahannya,” kata Handoyo dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (14/7/2023).

Dikatakannya, mayoritas mahasiswa yang memilih pindah kewarganegaraan itu berada di rentang usia produktif yakni 25-35 tahun. Seperti, mahasiswa yang telah selesai menempuh pendidikan Sarjana (S1), Magister (S2) ataupun Doktor (S3).

Handoyo mengatakan, perlu ada solusi dari fenomena yang terjadi ini.

“Negara harus memiliki terobosan agar para generasi muda berprestasi tetap tertarik berkarir di tanah air. Salah satunya meningkatkan upah minimum di Indonesia,” ucapnya.

Ciptakan Lapangan Kerja dan Sistem UMP Diperbaiki

Ia menilai, perbaikan sistem Upah Minimum Provinsi (UMP) perlu dilakukan demi peningkatan penghasilan bagi warga negara. Sebab pemicu ribuan mahasiswa memilih pindah warga negara adalah karena penghasilan yang lebih tinggi di Singapura.

Baca Juga  Komisi X Dukung Percepat Pembangunan Techno Park di NTT

“Ini jadi ‘PR’ kita bersama untuk bisa menciptakan pasar ketenagakerjaan yang lebih menarik untuk generasi muda. Sehingga sumber daya manusia (SDM) yang unggul tidak habis diambil negara lain. Yang akan berdampak pada kemajuan ekonomi dalam negeri,” papar Handoyo.

Sebagai negara berkembang, ia meminta Pemerintah harus mampu menciptakan lapangan kerja yang mampu menampung para tunas bangsa.

“Ini merupakan langkah awal, agar negara kita menjadi negara maju,” tambah anggota dewan yang membidangi urusan ketenagakerjaan itu.

Ia menyoroti sistem pengupahan yang dirasa kurang menarik bagi masyarakat produktif untuk memenuhi kebutuhannya. Termasuk lingkungan kerja yang tertib dan lebih menjanjikan dari sisi karir dan faktor-faktor kesejahteraan lainnya.

“Ada banyak yang harus dibenahi mengenai ketenagakerjaan dalam negeri. Karena banyak SDM muda kita tertarik untuk pindah warga negara agar bisa bekerja di sana dengan berbagai alasan, terutama dari sisi pelayanan publiknya,” jelasnya.

Dikatakan Handoyo, biaya hidup di Singapura memang diketahui cukup tinggi. Namun mahasiswa Indonesia yang memilih pindah warga negara tidak mempersoalkannya. Karena penghasilan di sana juga tinggi, ditambah akses pelayanan yang lebih baik ketimbang Indonesia.

Akses pelayanan tersebut mulai dari sektor kesehatan, transportasi publik mudah, hingga lingkungan yang terjaga.

“Ada banyak hal yang perlu dibenahi demi menarik generasi muda agar tetap memilih bekerja di tanah air,” jelasnya.

Menurutnya, anak muda sekarang cukup kritis dalam menata masa depan. Mereka memikirkan baik dan buruk dalam sisi penghasilan dan kesejahteraan.

Di mana itu menjadi pemicu mereka memilih mencari upah yang terbaik bagi masa depan mereka walaupun harus pindah warga negara. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life