Home » Hari Kesehatan Sedunia 2024, Hari Literasi Kesehatan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, Hari Literasi Kesehatan

by Raja H. Napitupulu
3 minutes read
WHO

ESENSI.TV - JAKARTA

Minggu, 7 April 2024 hari ini diperingati sebagai “World Health Day” atau Hari Kesehatan Sedunia. Tanggal ini dipilih sesuai kesepakatan pada rapat “World Health Assembly (WHA)” 1948, tahun dimana WHO berdiri dan pertama kali menyelenggarakan WHA ini.

Hingga kini setiap tahunnya selalu diselenggarakan “World Health Assembly (WHA)” di bulan Mei di kantor pusat WHO di Jenewa dimana saya juga sudah cukup sering menghadirinya. Kecuali pada waktu dunia dilanda pandemi COVID-19 yang acaranya diselenggarakan hibrid dan juga pada bulan Desember.

Konon bulan Mei setiap tahunnya dipilih karena Jenewa pada Mei itu sedang indah, bunga-bunga bermekaran dan juga cuaca nyaman menyenangkan. “World Health Assembly (WHA)” setiap tahunnya selalu dihadiri para pimpinan kesehatan14 seluruh negara anggota WHO. Dan duduknya sesuai abjad, sehingga delegasi Indonesia akan duduk berdekatan dengan India, Iran dan Irak.

My Health, My Right

Tema Hari Kesehatan sedunia tahun ini adalah ‘My health, my right’, atau kesehatan kita adalah hak kita. Tema ini dipilih oleh WHO karena di berbagai belahan dunia terjadi ancaman terwujudnya hak masyarakat untuk hidup sehat (“the right to health”).

Ini kita lihat dengan terjadinya berbagai wabah, peningkatan berbagai jenis penyakit dan masalah kesehatan yang semuanya dapat menyebabkan kesakitan, kematian dan mungkin juga disabilitas.

Belum lagi ada berbagai perang dan situasi konflik yang menyebabkan kepedihan, kelaparan, stress psikologis dan bahkan kematian.

Juga kita ketahui makin merebaknya masalah lingkungan dan polusi udara. Di mana di dunia ini, masalah polusi udara terjadi di luar ruang dan dalam ruangan. Hal itu ternyata menyebabkan satu kematian setiap lima detik di dunia, kita belum punya angka untuk Indonesia.

Unit khusus “WHO Council on the Economics of Health for All” melaporkan bahwa setidaknya memang sudah ada 140 negara yang mencantumkan bahwa kesehatan adalah bagian dari hak azazi manusia (“health as a human right”) pada konstitusi mereka.

Sayangnya belum semua negara-negara itu mengimplementasi konstitusi tersebut dalam aturan hukum sehari-hari. Khususnya yang akan dapat menjamin semua warganya untuk mendapat akses kesehatan yang baik. Di dunia, tercatat masih ada 4,5 miliar orang -lebih separuh penduduk dunia- yang belum sepenuhnya mendapat pelayanan kesehatan esensial bermutu yang diperlukannya.

Akan baik juga kalau kita punya data Indonesia untuk hal ini. Guna mengetahui tantangan yang ada dan bagaimana pemecahannya di waktu mendatang dalam menyongsong Indonesia Emas pada 2045.

Jadi tegasnya, dengan tema Hari Kesehatan Dunia tahun ini diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua. Didambakan agar semua kita mendapat akses pada pelayanan kesehatan yang bermutu. Juga mendapat pendidikan dan informasi kesehatan yang diperlukan. Serta memperoleh air minum yang aman dan sehat, udara bersih, makanan bergizi, rumah yang sehat. Dan pekerjaan yang memadai dan terhindar dari berbagai diskriminasi kesehatan.

Peran pemerintah

Upaya mewujudkan hak kesehatan yang baik maka ada beberapa hal dianjurkan WHO dilakukan oleh pemerintah berbagai negara dunia, tentu termasuk juga negara kita.

Baca Juga  Presiden Berkampanye?

Pertama adalah terbentuk dan terlaksanaya aturan untuk berbagai sektor. Ini mulai dari cukai rokok, gula dan alkohol, juga pada menurunkan sampai 30-50% penggunaan antimikrobial ada pertanian dan peternakan pada 2030.

Lalu menjamin ketersediaan dan pemakaian energi bersih (“clean energy”) seperti solar, hidro, angin dan elektrik. Serta dari sudut hukum adalah menjamin tidak adanya segala bentuk diskriminasi. Kemudian, pemerintah perlu menyediakan infrastruktur untuk pesepeda dan pejalan kaki.

Juga menjamin hak-hak kaum buruh dan pekerja untuk mendapat perkerjaan yang layak, perlindungan kesehatan kerja serta kesetaraan pelayanan pada semua buruh dan pekerja yang ada, baik laki maupum perempuan.

WHO juga menyampaikan agar pemerintah berbagai negara di dunia menjamin terwujudnya proteksi sosial seperti berbagai bentuk asuransi kesehatan. Tentunya termasuk sistem BPJS kesehatan kita, sistem pensiun, perlindungan bagi mereka yang tidak bekerja, dan lain-lain.

Agar semua anggota masyarakat akan mendapat pelayanan kesehatan tanpa berdampak yang berarti bagi kantong dan keuangan diri serta keluarganya.

Kebutuhan Anggaran Setiap Tahun

WHO juga menggaris bawahi bahwa pemerintah berbagai negara perlu menyediakan anggaran kesehatan yang baik. Data dunia menunjukkan masih diperlukan tambahan anggaran sampai US$200-328 miliar setiap tahunnya untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan di negara berpendapatan rendah dan menengah. Angka itu setara dengan 3,3% dari perkiraan GDP nasional.

Pemerintah juga perlu melakukan program yang strategik dan melakukan reorientasi sistem kesehatan berbasis pada pelayanan kesehatan primer.

Pada Hari Kesehatan Sedunia 2024 ini WHO juga mengharapkan agar pemerintah melibatkan masyakarat luas dalam penentuan penyelesaian masalah kesehatan (“health decision-making”).

Pemerintah perlu memahami bagaimana kebutuhan kesehatan berbagai kelompok masyarakat di suatu negara, agar terjadi kesetaraaan (“equity”) dalam pelayanan kesehatan. Untuk ini perlu dilakukan pengumpulan, analisa, monitoring dan penggunaan data. Hal itu berdasar pada variasi umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, pendidikan dan berbagai variabel lainnya.

Hanya dengan analisa mendalam dan berkelanjutan seperti ini maka kesetaraan pelayanan kesehatan dapat terwujud di suatu negara, termasuk juga di negara kita tentunya.

Untuk kita anggota masyarakat maka marilah kita manfaatkan momentum Hari Kesehatan Dunia hari ini untuk menyadari dan mempertegas hak kesehatan kita. Kita juga perlu menentukan -atau setidaknya turut menentukan- bagaimana status kesehatan kita, jangan diserahkan pada petugas kesehatan semata.

Masyarakat dunia perlu menyadari bahwa pelayanan kesehatan adalah bagian tidak terpisahkan dari hak azazi manusia. Dan hanya dengan hal ini kita semua dapat mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan yang baik.

Selamat Hari Kesehatan Sedunia 2024, mudah-mudahan ini jangan hanya menjadi bentuk peringatan semata. Tetapi benar-benar berdampak pada derajat kesehatan dunia, bangsa dan kita semua.

 

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life