Home » Horee…Bapanas dan Kementan Ajak Stakeholder Siap-siap Sambut Panen Raya

Horee…Bapanas dan Kementan Ajak Stakeholder Siap-siap Sambut Panen Raya

by Junita Ariani
2 minutes read
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, seluruh stakeholder harus bersiap mengoptimalkan penyerapan hasil panen di masa panen raya

ESENSI.TV - JAKARTA

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, seluruh stakeholder harus bersiap mengoptimalkan penyerapan hasil panen di masa panen raya. Panen raya yang diperkirakan terjadi mulai Maret 2024.

Arief mengatakan, Bapanas bersama Kementerian Pertanian (Kementan) sedang mempersiapkan penyerapan hasil panen yang mulai tinggi bulan Maret 2024.

“Kita harus lakukan koordinasi bersama BUMN di bidang pangan, Bulog, private sector, penggiling padi, pengusaha jagung, perusahaan pakan ternak. Dan, seluruh kementerian dan lembaga terkait,” ujar Arief dalam keterangannya dikutip, Senin (5/2/2024) di Jakarta.

Menurutnya, antisipasi panen yang mulai terjadi pada Maret mendatang menjadi krusial untuk menjaga harga di tingkat petani tidak jatuh.

“Disinilah peran pemerintah menjaga hasil petani yang berlimpah nanti. Kita lakukan penyerapan khususnya komoditas padi dan jagung sesuai harga acuan pembelian yang ditetapkan. Ini yang juga menjadi concern Bapak Presiden Joko Widodo agar keseimbangan harga baik di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen terjaga,” jelasnya.

Adapun penyerapan hasil panen petani mengacu pada Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 tahun 2022. Dan, Perbadan nomor 6 tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

“Harga tersebut adalah harga minimal yang diterima petani sehingga para petani Indonesia terjaga dari kerugian. Hal ini menjadi prioritas kami terutama bersama Menteri Pertanian Pak Amran Sulaiman,” kata Arief.

Dikatakannya, kualitas hasil panen sangat penting sebagai tolok ukur penerimaan produk yang baik di pasaran. Untuk itu, para penggiling padi, perusahaan jagung, dan pakan ternak diingatkan agar mempersiapkan dryer atau pengering. Untuk dapat mengurangi kadar air padi dan jagung sampai sekitar 14 persen.

Baca Juga  Usai Dilantik, KPPU Fokus pada Pengawasan Bidang Energi Sumber Daya Mineral

Produksi Beras Maret Diperkirakan 3,51 Juta Ton

Pengaturan persentase maksimum kadar air diatur dalam Perbadan Nomor 6 Tahun 2023. Untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dan di penggilingan maksimum 25 persen.

Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan dan di gudang Perum Bulog maksimum 14 persen. Sedangkan untuk beras di gudang Bulog kadar air maksimum 14 persen.

Untuk komoditas jagung, kualitas kadar air diatur dalam Perbadan 5 tahun 2022. Di mana harga acuan Pembelian Jagung Pipilan kering untuk kadar air 15 persen sebesar Rp 4.200 per kilogram (kg).

Kadar air 20 persen Rp 3.970 per kg, kadar air 25 persen Rp 3.750 per kg, dan kadar air 30 persen Rp 3.540 per kg.

Ia mengungkapkan, dalam waktu dekat Bapanas bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan mengundang para stakeholder pangan.

Hal ini untuk mempersiapkan penyerapan hasil produksi petani yang diperkirakan mengalami surplus di saat panen raya pada Maret 2024.

Adapun Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2024 diperkirakan produksi beras mencapai 3,51 juta ton.

Angka ini berada di atas kebutuhan bulanan sebesar 2,5 juta ton, sehingga pada bulan tersebut akan terjadi surplus sekitar 970 ribu ton.

Sementara KSA BPS untuk komoditas jagung, diperkirakan produksi pada Maret 2024 juga mengalami surplus sekitar 600 ribu ton. Dengan perkiraan produksi 1,95 juta ton dan kebutuhan 1,35 juta ton.

Produksi jagung pada Maret 2024 lebih tinggi pada periode yang sama di tahun 2022. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Dimas Adi Putra/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life