Home » Ijeck akan Jadikan Makam Guru Patimpus Sebagai Tempat Bersejarah

Ijeck akan Jadikan Makam Guru Patimpus Sebagai Tempat Bersejarah

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - DELISERDANG, SUMUT

Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah memberi perhatian khusus terhadap makam Guru Patimpus Sembiring.

Pria yang akrab disapa Ijeck ini melihat kondisi makam Guru Patimpus masih kurang layak. Apalagi lokasi makam pendiri Kota Medan ini berada di tengah ladang warga, di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang.

“Kita melihat makamnya ini tidak pas sebagai orang yang telah berbuat untuk Kota Medan. Beliau sangat berjasa untuk Kota Medan,” sebut Ijeck, saat ziarah ke Makam Guru Patimpus, Minggu (9/4/2023).

Dalam kunjungan itu, Ijeck didampingi Buya KH Amiruddin MS, dan sejumlah tokoh lainnya.

“Tempat ini harus jadi tempat sejarah. Karena ini bagian dari pelestarian sejarah. Generasi-generasi kita ke depan harus mengetahui bahwa ini makam pendiri Kota Medan. Kita upayakan makam ini menjadi tempat yang lebih layak,” sebutnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut katanya akan melihat porsi lebih lanjut untuk membenahi makam tersebut. Begitu juga dengan porsi Pemerintah Kabupaten Deliserdang, mengingat lokasinya berada di Kabupaten Deliserdang.

“Kita berharap Pemprov Sumut bisa membantu pemugaran makam ini seperti apa nantinya,” ujarnya.

Baca Juga  Panen Padi di Deliserdang, Apakah Harga Beras di Pasar Turun?

Pihaknya juga akan berkoordinasi lebih dahulu dengan keluarga karena masih ada zuriat Guru Patimpus. Terutama terkait pembebasan tanah.

“Yang pasti kita akan berkoordinasi dengan Pemkab Deliserdang,” katanya.

Pendiri Kota Medan

Seperti diketahui, Guru Patimpus Sembiring Pelawi lahir di Ajijahe, Tigapanah, Karo, 1540. Meninggal 1 Juli 1590. Ia adalah pendiri Kota Medan, yang diambil dari Kata Madan yang artinya “Sembuh” dalam bahasa Karo.

Sebelum ia memeluk agama Islam, dia adalah seorang yang mempunyai kepercayaan Pemena. Guru Patimpus menikah dengan seorang putri Raja Pulo Brayan dan mempunyai dua anak lelaki, masing-masing bernama Kolok dan Kecik.

Setelah menikah, Guru Patimpus dan istrinya membuka kawasan hutan antara Sungai Deli dan Sungai Babura, yang kemudian menjadi Kampung Medan.

Tanggal kejadian ini biasanya disebut sebagai 1 Juli 1590, yang kini dirayakan sebagai Hari Jadi Kota Medan, Hari Lahir Kota Medan dan Hari Ulang Tahun Kota Medan.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editro: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life