Home » Impor Naik dan Ekspor Turun, Neraca Perdagangan Justru Surplus?

Impor Naik dan Ekspor Turun, Neraca Perdagangan Justru Surplus?

by Addinda Zen
1 minutes read
Surplus Neraca Perdagangan

ESENSI.TV - JAKARTA

Pemerintah kembali memaparkan prestasi ekonomi Indonesia. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga menyampaikan, pada Januari 2024, Indonesia tercatat membukukan surplus neraca perdagangan sebesar US$2,02 miliar.

Ia bahkan menyebut, surplus neraca perdagangan berhasil bertahan selama 45 bulan berturut-turut dan menjadi rekor terpanjang.

“Bahwa kondisi ekonomi kita minimal dari sisi perdagangan dalam progresif. Neraca perdagangan kita surplus, ini adalah sebuah kondisi yang patut disyukuri mengingat neraca perdagangan sudah surplus 45 bulan berturut-turut. Ini tidak mudah didapatkan, patut disyukuri dan perlu kita pertahankan,” jelas Jerry dalam acara Economic Outlook 2024 CNBC Indonesia, Kamis (29/2).

Meski begitu, nilai surplus neraca dagang Indonesia Januari 2024 menyusut US$1,27 miliar. Angka ini menurun dibandingkan Desember 2023 yang tercatat US$3,32 miliar. Tak gentar, Jerry Sambuaga justru semakin optimis untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Ini kondisi yang membuat kita semakin optimis, yakin dan percaya,” ujar Jerry.

Surplus di bulan Januari 2024, terdiri dari surplus nonmigas sebesar USD3,32 miliar dan defisit perdagangan migas USD1,30 miliar. India menjadi penyumbang surplus terbesar dengan nilai sebesar USD1,28 miliar, diikuti Amerika Serikat USD0,96 miliar, dan Filipina USD0,63 miliar.

Baca Juga  PLN Setor Dividen Rp 2,19 Triliun

Kondisi Impor dan Ekspor Januari 2024

Namun, surplus neraca perdagangan juga dihiasi naik-turun kondisi impor dan ekspor Indonesia di awal tahun.

Pada Januari 2024, ekspor Indonesia mencapai USD20,52 miliar. Angka ini turun 8,06 persen dari periode yang sama tahun lalu (yoy).

Penurunan ekspor sejalan dengan turunnya ekspor nonmigas sebesar 8,54 persen dan ekspor migas sebesar 5,50 persen (mom). Penurunan ekspor nonmigas terjadi pada sektor pertambangan sebesar 23,93 persen dan industri pengolahan turun 4,13 persen (mom).

Negara mitra dagang dengan penurunan ekspor nonmigas Indonesia terdalam, antara lain Swiss turun 53,74 persen, Kanada turun 48,05 persen, Bangladesh turun 39,13 persen, Rusia turun 24,68 persen, dan Turki turun 19,73 persen (mom).

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Januari 2024 tercatat sebesar USD18,51 miliar. Angka ini naik 0,36 persen dibanding Januari 2023 (yoy).

Struktur impor masih didominasi bahan baku/penolong dengan kontribusi sebesar 72,81 persen, diikuti barang modal 17,62 persen, dan barang konsumsi 9,58 persen.

 

 

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life