Home » Indonesia Melawan Penjajahan Gaya Baru

Indonesia Melawan Penjajahan Gaya Baru

by Raja H. Napitupulu
3 minutes read
Nikel 2

ESENSI.TV - JAKARTA

Orang-orang Indonesia perlu bersatu sejenak. Menurunkan ego politik, mengurangi tensi gesekan cebong-kampret yang tak berkesudahan. Indonesia sedang melawan penjajahan gaya baru, yang seperti juga Belanda dan Portugis dahulu, berupaya merebut sumber daya alam nusantara. Bila dulu tanam paksa, sekarang adalah ekspor paksa.

Penjajahan gaya baru itu adalah Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO), yang sedang diboncengi oleh Uni Eropa. Uni Eropa mengajukan gugatan hukum atas keputusan pemerintah Indonesia melarang ekspor mineral mentah, bijih nikel sejak tahun 2020. Status Indonesia kalah pada sidang tahap pertama di WTO pada Oktober silam, dan sekarang sedang mengajukan banding.

Belum juga itu selesai, Presiden Jokowi kembali mengajukan perlawanan dengan mengumumkan adanya pelarangan ekspor mineral mentah berupa bijih bauksit pada Juni 2023. Pelarangan ini sebenarnya sudah tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, atau Minerba.

“Pemerintah akan memberlakukan pelarangan ekspor bijih bauksit dan mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri,” ujar Presiden Jokowi pada Rabu (21/12/2022). Seperti juga nikel, kebijakan pelarangan ini untuk mendapatkan nilai tambah dari hasil ekspor, dengan hilirisasi atau pembangunan smelter untuk pemurniannya.

Hitungan pemerintah, dengan hilirisasi tambang bauksit, pendapatan negara diproyeksikan akan berlipat tiga kali lipat per tahun dari kisaran saat ini Rp20 triliun. Pada pelarangan ekspor nikel, hasil olahan membuat nilai ekspor berlipat-lipat. Dari rata-rata US$1,1 miliar melejit di tahun 2021 menjadi US$20,8 miliar.

Indonesia adalah raja, nikel dunia yang sedang dikeroyok ramai-ramai oleh penjajah Eropa. Data U.S Geological Survey (USGS) tahun 2021, Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia, dan diprediksi akan terus meningkat. Lihat data 1.

Data Produsen Nikel terbesar di Dunia

Data Produsen Nikel terbesar di Dunia

Data 1. Produsen Nikel Terbesar di Dunia

Ekspor mentah sumber daya alam telah merugikan Indonesia selama bertahun-tahun. Atas dasar fair trade, urusan business to business, Indonesia telah dijajah negara-negara maju untuk mengeruk sendiri kandungan ‘harta karun terpendam’ untuk diserahkan kepada negara maju dengan bayaran tak seberapa.

Cadangan harta terpendam

Indonesia sangat kaya akan kandungan alam. Untuk nikel, data Kementerian ESDM menunjukkan cadangan nikel nasional tercatat mencapai 72 juta ton, atau mencapai 52% dari total cadangan nikel dunia sebesar 139.419.000 ton nikel. Lihat data 2.

Data 2. Cadangan Nikel Dunia

Data 2. Cadangan Nikel Dunia

Data 2. Cadangan Nikel Dunia

Baca Juga  Cak Nur dan Pemikiran Islam Demokrasi

Data Kementerian ESDM menyebut cadangan bauksit Indonesia sekitar 4% dari total cadangan global sekitar 30,3 miliar ton. Data Statista, pada 2021 Indonesia menempati jajaran sebagai negara terbesar keenam penghasil bauksit di dunia, di mana Indonesia berhasil memproduksi 18 juta ton bauksit. Selanjutnya, di tangan negara maju, barang tambang itu menjadi bahan jadi bernilai tinggi yang ujungnya di ekspor kembali ke Indonesia. Mengapa, pelarangan ini harus didukung oleh semua pihak, karena Indonesia bisa memainkan peranan penting bagi perekonomian dunia, bila mampu mengontrolnya dengan baik, selain tentu saja pendapatan yang berlipat, baik swasta maupun pemerintah.

Nikel adalah bahan material utama yang penting bagi kehidupan moderen. Misalnya, bahan campuran stainless steel agar tidak rusak akibat air dan udara. Contoh peralatan stainless steel seperti sendok, garpu, panci, wajan, dan lain-lain. Ia juga material untuk campuran besi baja, sehingga dapat menghasilkan benda yang lebih keras dan tidak berkarat.

Perlu diketahui, nikel menjadi senjata utama untuk industri kendaraan listrik, dimana ia merupakan bahan untuk baterai. Di Industri otomotif, kegunaan nikel berikutnya adalah dapat memberikan efek mengilap pada rangka peralatan otomotif dan pelapis anti karat. Tambang nikel di Indonesia banyak dijumpai di Morowali (Sulawesi tengah), Halmahera Timur (Maluku Utara), dan Pulau Gag (Kepulauan Raja Ampat).

Bijih bauksit adalah batuan yang mengandung tiga mineral utama dan berkaitan dengan mineral silikat dan biasanya dijadikan bahan baku untuk membuat aluminum. Bauksit juga dapat diolah untuk pemurnian air, kosmetika, farmasi, keramik dan plastik filler. Bahkan, material ini bisa menjadi aluminium yang dapat digunakan untuk kendaraan listrik, dan salah satu material untuk membuat pembangkit Energi Baru dan Terbarukan.

Langkah terbaik untuk memberikan keuntungan optimal bagi Indonesia adalah dengan menegakkan kedaulatan rakyat di atas kepentingan segelintir negara yang berniat mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari sumber daya alam Indonesia. Lawan!

 

Dr. Sri Handiman Supyansuri (Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia)

Editor: Raja H. Napitupulu

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life