Home » Inflasi Diprediksi 3% Tahun 2023 Karena Harga Barang Turun Lebih Cepat Dari Estimasi

Inflasi Diprediksi 3% Tahun 2023 Karena Harga Barang Turun Lebih Cepat Dari Estimasi

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ilustrasi inflasi. Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

Inflasi atau pertumbuhan indeks harga konsumen sepanjang tahun 2023 diperkirakan dapat dikelola di level 3 persen karena harga barang konsumsi ternyata turun lebih cepat dari estimasi para ekonom.

Bank Indonesia mengatakan target ini akan dicapai dengan memperkuat respons kebijakan moneter. Bank sentral juga akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah guna memastikan penurunan dan terkendalinya inflasi tersebut

“Penurunan inflasi IHK dan inti akan dicapai melalui koordinasi yang sangat erat antara Pemerintah dan Bank Indonesia,” tulis Bank Indonesia dalam risalah Rapat Dewan Guberbur BI yang dilansir dari laman resminya, Selasa (24/1/2023).

Sementara itu, inflasi tahun lalu diperkirakan lebih cepat menurun dari yang diprakirakan. Pertumbuhan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada akhir 2022 tercatat sebesar 5,51% (yoy).

Angka ini jauh lebih rendah dari prakiraan sesuai dengan Consensus Forecast 6,5% (yoy) pasca penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada September 2022.

Demikian pula inflasi inti tercatat rendah pada akhir 2022 yaitu sebesar 3,36% (yoy) jauh lebih rendah dari prakiraan Bank Indonesia sebesar 4,61% (yoy).

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik menunjukkan pada Desember 2022 terjadi inflasi Year on Year (y-on-y) sebesar 5,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,59.

Baca Juga  IHSG Diprediksi Naik Terbatas Selasa 24 Januari, MNC Sekuritas: Beli BBRI, EXCL, INKP dan Jual ANTM

Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 8,65 persen dengan IHK sebesar 119,83 dan terendah terjadi di Sorong sebesar 3,26 persen dengan IHK sebesar 110,95.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,83 persen.

Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,40 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar3,78 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,86 persen.

Inflasi kelompok kesehatan sebesar 2,87 persen, kelompok transportasi sebesar 15,26 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,04 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,77 persen, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,49 persen.

Selanjutnya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,91 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,36 persen.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life