Pihak berwenang Israel memberi tahu PBB pada hari Minggu (24/3/2024), bahwa begara itu tidak akan lagi menyetujui perjalanan konvoi makanan dari badan PBB manapun untuk pengungsi Palestina, dan makanan ke Gaza utara.
“Sampai hari ini, UNRWA, yang merupakan jalur penyelamat utama bagi para pengungsi Palestina, tidak diperbolehkan memberikan bantuan penyelamatan nyawa ke Gaza utara,” jelas Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini dalam sebuah postingan di media sosial. pada X.
Dia mengatakan keputusan tersebut keterlaluan dan mengatakan bahwa keputusan tersebut dibuat dengan sengaja menghalangi pengiriman bantuan untuk menyelamatkan nyawa saat terjadi bencana kelaparan yang disebabkan oleh manusia di bagian utara Jalur Gaza.
Dia menggarisbawahi perlunya pencabutan larangan ini, dan menambahkan bahwa UNRWA, tulang punggung respons kemanusiaan di Gaza, adalah lembaga bantuan terbesar di Jalur Gaza dan memiliki kemampuan terbesar untuk menjangkau komunitas pengungsi di sana.
“Pembatasan ini harus dicabut,” lanjutnya, seperti dilansir dari laman resmi PBB, Senin (25/3/2024).
“Ini tidak boleh terjadi, ini hanya akan menodai kemanusiaan kita secara kolektif.”
Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengecam tatanan baru tersebut.
“Menghalangi UNRWA untuk mengirimkan makanan pada kenyataannya berarti menyangkal kemampuan orang-orang yang kelaparan untuk bertahan hidup,” katanya dalam sebuah unggahan di media sosial.
“Keputusan ini harus segera dibatalkan,” lanjutnya.
“Tingkat kelaparan sangat akut. Semua upaya pengiriman makanan tidak hanya boleh diizinkan tetapi harus segera dilakukan percepatan pengiriman makanan.”
Desak Israel Hilangkan Hambatan
Koordinator Bantuan Darurat PBB Martin Griffiths juga menyampaikan pesan serupa.
“Saya telah mendesak Israel untuk menghilangkan semua hambatan dalam memberikan bantuan ke Gaza. Sekarang ini – LEBIH BANYAK hambatan,” tulisnya di media sosial.
“UNRWA adalah jantung dari respon kemanusiaan di Gaza,” katanya.
“Keputusan untuk memblokir konvoi makanan ke utara hanya akan membuat ribuan orang semakin dekat dengan kelaparan,” dia memperingatkan. “Itu harus dicabut.”
Laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) di Jalur Gaza menyatakan pekan lalu bahwa kelaparan akan segera terjadi di bagian utara Jalur Gaza dan diperkirakan akan terjadi antara sekarang dan Mei di dua wilayah utara, yang berpenduduk sekitar 300.000 orang.
Setelah laporan tersebut dirilis, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menggambarkan temuan tersebut sebagai “dakwaan yang mengerikan terhadap kondisi di lapangan bagi warga sipil”.
“Warga Palestina di Gaza mengalami tingkat kelaparan dan penderitaan yang mengerikan,” katanya saat itu. “Ini sepenuhnya merupakan bencana yang disebabkan oleh ulah manusia, dan laporan tersebut dengan jelas menyatakan bahwa hal ini dapat dihentikan.”
UNRWA mendukung sekitar 5,9 juta pengungsi Palestina di lima wilayah operasinya: Gaza, Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur, Yordania, Lebanon dan Suriah.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu