Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) diminta membuka kesempatan kepada usaha kecil dan menengah (UKM) mengikuti kompetisi lelang/tender venue PON XXI Aceh-Sumut.
Hal itu dikatakan Ketua Kadin Aceh, Muhammad Iqbal alias Iqbal Piyeung menyikapi penggabungan paket tender venue PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024, Minggu (24/9/2023).
Muhammad Iqbal mengatakan, paket yang nilainya mencapai Rp700 miliar digabungkan menjadi satu paket. Hal ini menguntungkan pengusaha besar dan memunculkan kesan monopoli sehingga mengabaikan persaingan sehat.
“Kementerian PUPR harus membuka peluang dan memberikan kepada daerah agar bisa menikmati kue pembangunan,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (25/9/2023).
Iqbal menjelaskan beberapa paket pengadaan barang dan jasa yang disatukan terus tersebut seharusnya dipisahkan. Karena besaran nilainya di bawah yang seharusnya. Sehingga UKM dapat mengikuti lelang.
Sesuai Perpres Nomor 16/2018 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah pasal 9. Pengguna Anggaran (PA) memiliki tugas dan wewenang melaksanakan konsolidasi pengadaan barang/jasa.
Konsolidasi yang dimaksud Pasal 9 Perpres 16/2018 adalah strategi pengadaan barang dan jasa yang menggabungkan beberapa paket pengadaan barang dan jasa sejenis.
Pada kasus tender pembangunan dan renovasi venue PON XXI di Provinsi Aceh tidak termasuk kriteria konsolidasi.
Pasal 20 Ayat 1 Perpres 12 tahun 2021 tentang perubahan atas peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa. Pemerintah dilarang menyatukan atau memusatkan beberapa paket pengadaan barang/jasa yang tersebar di beberapa lokasi/daerah masing masing.
Jika mengkaji lebih mendalam 14 paket venue PON XXI yang akan dibangun atau direhab di Aceh terdiri dari berbagai macam venue yang bukan sejenis. Dan, terletak di 3 kabupaten Kota yaitu Aceh Tengah, Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.
Idealnya 14 paket tersebut ditender masing masing sehingga memberikan kesempatan kepada pengusaha UKM di Aceh untuk berpartisipasi bersama-sama. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Radja H Napitupulu