Kepolisian Republik Indonesia memperingatkan masyarakat tentang pergerakan kelompok pendukung ISIS di Indonesia yang masih aktif, meskipun telah ada upaya penanggulangan dari pihak berwenang.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan bahaya senjata yang berada dalam kendali kelompok ISIS juga menjadi perhatian serius.
Sementara itu, persiapan dan pelatihan untuk tindakan teror dapat terjadi di berbagai tempat dan kapan saja. Salah satu sarana yang efektif dan banyak digunakan adalah melalui media sosial.
Untuk itu, Brigjen Ahmad Ramadhan mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial (medsos), karena dapat menjadi sarana penyebaran propaganda dan konten radikal.
“Propaganda dan penyebaran konten radikal melalui internet dan media sosial dapat menjadi alat penyebaran paham teror yang sangat berbahaya,” kata Ramadhan kepada wartawan, Kamis (21/12/2023).
Ahmad menjelaskan, konten radikal yang dipublikasikan dapat memengaruhi pola pikir dan pandangan individu, bahkan mendorong mereka untuk terlibat dalam tindakan kekerasan.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat dalam melaporkan adanya penjualan atau peredaran senjata ilegal.
“Medsos bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga menjadi wadah penyebaran ideologi ekstrem. Penggunaan medsos secara tidak bertanggung jawab dapat mengancam keamanan,” tegasnya, seperti dilansir dari laman resmi Polri.
Ahmad juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kedamaian negara dengan menjadi warga yang sadar akan potensi bahaya terorisme.
“Selalu siap melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang,” pungkasnya.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu