Home » Kepala Bapanas Sebut Impor Beras Dilakukan Secara Terukur

Kepala Bapanas Sebut Impor Beras Dilakukan Secara Terukur

by Junita Ariani
2 minutes read
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan percepatan realisasi importasi beras dilakukan secara terukur.

ESENSI.TV - JAKARTA

Badan Pangan Nasional  atau Bapanas mendorong percepatan realisasi impor beras untuk menjaga stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap aman sesuai target pemerintah.

Percepatan realisasi impor beras ini dilakukan secara terukur untuk memastikan ketersediaan beras aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Khususnya masyarakat berpendapatan rendah.

“Jadi hari ini kita lakukan impor beras. Tapi importasi yang terukur karena tetap menjaga harga di tingkat petani berada di atas biaya produksi dan margin petani. Harga di tingkat petani jangan sampai jatuh, sehingga petani tetap semangat berproduksi,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.

Dalam siaran persnya, Senin (13/11/2023), di Jakarta, Arief mengatakan, percepatan realisasi impor terus digenjot Perum Bulog dengan memperbanyak destinasi pelabuhan penerima.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Pelindo yang melayani tiga shift (24 jam). Sehingga mampu mempercepat layanan bongkar pada kapal beras dimaksud.

“Untuk percepatan realisasi impor beras ini kita langsung tujukan kepada 28 pelabuhan penerima di seluruh Indonesia. Tadinya hanya 17 pelabuhan, namun dalam rangka percepatan, kita tambah 11 pelabuhan lagi jadi total ada 28 pelabuhan penerima,” ujar Budi Waseso.

Arief menambahkan, importasi yang dilakukan pemerintah hanya untuk pemenuhan stok CBP yang harus dimiliki oleh Perum Bulog dalam mengamankan stabilitas pasokan dan harga beras.

Ia pun menegaskan penggunaan CBP hanya diperuntukan ke program-program pemerintah dalam rangka intervensi pasar dan bantuan ke masyarakat.

“Cadangan beras kita pastikan harus di atas 1 juta ton secured. Ini nomor satu ketersediaan dulu. Kalau harga di hilir tentunya kita tekan dengan upaya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP),” jelas Arief.

Baca Juga  Januari, Inflasi Beras Terjaga Baik dan NTP Tumbuh Positif

Harga Beras Mulai Menurun

Arief mengatakan,  program bantuan pangan beras ini juga diperpanjang hingga Desember 2023 dan di tahun depan juga akan disiapkan untuk bantuan pangannya hingga Juni 2024.

Perkembangan stok CBP yang ada saat ini secured di angka 1,3 juta ton. Per 13 November, sumber pengadaan CBP yang bersumber dari dalam negeri sejumlah 912,5 ribu ton.

Selanjutnya total CBP yang telah disalurkan telah capai 2,1 juta ton dalam berbagai bentuk program. Antara lain SPHP 885 ribu ton, bantuan pangan beras tahap pertama 640 ribu ton.

Kemudian, bantuan pangan beras tahap kedua 537 ribu ton, golongan anggaran 69 ribu ton, dan tanggap darurat 2,3 ribu ton.

“Sekali lagi, tugas Bapanas itu adalah melakukan kalkulasi kebutuhan stok nasional secara komprehensif. Dan,  memastikan ketersediaan telah tercukupi atau diperlukan pasokan dari sumber lainnya,” kata Arief.

Apabila terlihat ada gejolak harga di masyarakat, lanjut dia, akan digelontorkan stok dalam bentuk intervensi pemerintah dan bantuan pangan beras guna menekan harga.

Sementara pantauan harga beras di tingkat konsumen sesuai Panel Harga Pangan Bapanas, juga terlihat tren penurunan harga.

Pada 1 Oktober tercatat harga rata-rata semua provinsi untuk beras medium berada di angka Rp13.220 per kg. Ini mengalami depresiasi 50 poin pada 12 November menjadi Rp13.170 per kg.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life