Home » Kerusuhan Prancis Menyebar ke 99 Kota, Presiden Macron Panggil 220 Walikota

Kerusuhan Prancis Menyebar ke 99 Kota, Presiden Macron Panggil 220 Walikota

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Presiden Prancis Emmanuel Macron menggelar pertemuan dengan 220 Walikota di Istana Élysée, Paris, Selasa (4/7/2023) waktu setempat. Foto: Tangkap layar video live streaming suasana pertemuan Royal News

ESENSI.TV - JAKARTA

Presiden Macron menggelar pertemuan dengan 220 Walikota di negara itu, menyusul terjadinya aksi kekerasan yang telah terjadi enam hari di hampir 100 kota.

Pertemuan digelar di Istana Élysée, Kediaman Resmi Presiden Macron, di Paris, Selasa (4/7/2023) waktu setempat.

Aksi kerusuhan terjadi setelah Polisi melakukan penembakan yang fatal terhadap seorang anak berusia 17 tahun di pinggiran kota Paris.

Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta para Walikota menjalankan tanggap darurat, sambil segera melalukan perbaikan fasilitas publik yang rusak.

Hingga saat ini, diketahui kerusuhan telah terjadi di 99 kota.

Aksi kekerasan terjadi di berbagai tempat, mulai dari sekolah, lembaga publik, bahkan di sekolah-sekolah.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Prancis Gérald Moussa Darmanin mengatakan saat ini Pemerintah negara itu sedang memerangi kerusuhan dan penjarahan sejak Nahel M.

Dia mengatakan kerusuhan dipicu oleh akan berusia 17 tahun ditembak mati oleh seorang petugas polisi saat menghentikan lalu lintas pada hari Selasa pekan lalu.

“Peristiwa ini menghidupkan kembali tuduhan lama tentang rasisme terhadap kepolisian Prancis,” jelasnya, seperti dilansir dari Roya News.

Baca Juga  Pemerintah Berhasil Evakuasi 538 WNI dari Sudan, Kebanyakan Mahasiswa

Seorang Petugas Pemadam Kebakaran Tewas

Selama enam malam kerusuhan berturut-turut, seorang petugas pemadam kebakaran tewas saat berusaha memadamkan kendaraan yang terbakar di utara Paris.

Demonstrasi hari Senin, disebut dengan mobilisasi warga untuk kembali ke tatanan republik.

Aksi terjadi setelah rumah mayor di pinggiran kota Paris ditabrak mobil yang terbakar, memicu kemarahan yang meluas.

Dalam sebuah pernyataan, sebuah asosiasi walikota negara itu mencatat bahwa di banyak tempat terjadi pemandangan kerusuhan yang serius.

Demonstran menargetkan simbol-simbol republik dengan kekerasan ekstrem.

Kementerian dalam negeri kembali mengerahkan 45.000 polisi dan polisi secara nasional.

Sebanyak 157 orang ditangkap sehubungan dengan kerusuhan nasional. Tiga petugas polisi juga terluka.

Di antara 3.200 orang yang ditangkap dalam kerusuhan sejak Selasa, usia rata-rata adalah 17 tahun.

Mereka adalah anak-anak berusia 12 atau 13 tahun.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life