Home » Kronologi Insiden Putusnya Tali Lift di Ayuterra Resort Ubud Bali

Kronologi Insiden Putusnya Tali Lift di Ayuterra Resort Ubud Bali

by Lyta Permatasari
2 minutes read
lift

ESENSI.TV - BALI

Insiden nahas terjadi di Ayuterra Resort, Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Jumat (1/9/2023) kemarin. Pasalnya sebuah lift di resort tersebut jatuh sehingga mengakibatkan lima orang karyawan di tempat tersebut tewas.

Dilansir dari Antara, Sabtu (2/9/2023), Kapolsek Ubud Komisaris Polisi I Made Uder, memberikan keterangan mengenai kronologi kejadian. Peristiwa tersebut dikatakan terjadi sekitar pukul 13.00 WITA saat para karyawan sedang berada di dalam lift.

Penyebab jatuhnya lift di Ayuterra Resort tersebut lantaran diduga tali lift jembatan yang terbuat dari baja putus yang mengakibatkan tabung lift meluncur dengan kecepatan tinggi hingga menabrak bagian bawah.

Kelima karyawan masih berusia muda tersebut diduga tewas karena mengalami benturan keras yang menyebabkan mereka mengalami luka fatal hingga meninggal dunia.

“Tali seling baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal atau rem tidak berfungsi sehingga lift jatuh meluncur dengan kecepatan tinggi ke bawah sehingga tidak bisa dihindari terjadi musibah tersebut. Akibatnya, kelima penumpang lift tersebut meninggal dunia,” kata Made Uder.

Meskipun begitu untuk penyebab pasti dari peristiwa ini pun masih dalam tahap penyelidikan aparat kepolisian. Namun ada spekulasi yang mengatakan bahwa saat para korban hampir mencapai titik pemberhentian lift, tali seling yang berfungsi sebagai penarik tabung lift tiba-tiba putus yang menyebabkan insiden tragis tersebut terjadi.

Kelima korban sendiri adalah Sang Putu Bayu Adi Krisna (19), Ni Luh Supernigsih (20), I Wayan Aries Setiawan (23), Kadek Hardiyanti (24), dan Kadek Yanti Pradewi (19).

Keterangan Saksi

Made Uder menyebutkan bahwa dua korban meninggal di tempat saat ditemukan di lokasi kejadian. Sementara tiga korban lainnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Payangan, Gianyar, namun nyawa mereka tidak tertolong dan meninggal dunia setelah dirawat intensif.

I Ketut Suwiarta, seorang saksi yang merupakan salah satu karyawan di resort, mengungkapkan kronologi saat insiden tersebut terjadi. Mulanya kelima korban hendak naik lift bersama-sama. Tak lama setelah lift bergerak, Suwiarta mendengar teriakan diikuti oleh suara benturan yang sangat keras.

Baca Juga  Begini Implementasi Penanganan Rabies di Bali

Tak menunggu lama, Suwiarta bersama rekan kerjanya yang lain pun langsung berlari menuju lokasi lift untuk mencari tahu apa yang terjadi. Tampak tali seling baja yang biasanya menghubungkan lift telah putus dan tabung lift yang seharusnya berisi kelima karyawan tersebut sudah tak terlihat di tempatnya.

Lalu, Ketut Suwiarta bersama karyawan lainnya langsung turun melalui anak tangga dan melihat lima orang karyawan sudah tergeletak di lantai.

“Tiga orang korban saat itu masih bernapas, lalu saksi I Ketut Suwiarta dan karyawan lainnya menolong dengan cara mengangkat tiga korban yang masih bernapas untuk dibawa naik dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Payangan, Gianyar,” kata Made Uder.

Pagar pengaman lift yang terbuat dari kayu dan lantai tembok pengaman hancur

Kemudian usai kejadian yaitu pada pukul 13.45 WITA, tiga karyawan yang mengalami luka parah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Payangan. Tak berselang lama, anggota Polsek Ubud tiba di lokasi kejadian.

Sekitar pukul 14.30 WITA, Polsek Ubud, PMI Kabupaten Gianyar, dan BPBD Kabupaten Gianyar, berhasil mengevakuasi dua korban yang meninggal dunia dari tempat kejadian. Kedua korban ditempatkan di mobil ambulans dan diantarkan ke RS Arisanti Ubud, Gianyar.

Dari hasil olah TKP, rel lift sepanjang sekitar 60 meter tersebut berada dalam posisi miring dengan sudut kemiringan sekitar 35 derajat. Fokus penyelidikan berikutnya adalah mengetahui penyebab pasti kerusakan dan memastikan standar keselamatan yang sesuai telah diterapkan oleh manajemen resort.

“Tabung lift hancur dan pecah, pagar pengaman yang terbuat dari kayu hancur dan lantai tembok pengaman rusak/hancur,” kata mantan Kabag Operasi Polresta Denpasar itu.

 

 

 

Editor: Farahdama A.P/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life