Home » Masih Suka Menunda? 2 Buku Ini Akan Membantumu untuk Menyelesaikan Masalahmu

Masih Suka Menunda? 2 Buku Ini Akan Membantumu untuk Menyelesaikan Masalahmu

by Maria Julie simbolon
3 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Ada satu buku kumpulan cerpen dan dongeng terbitan Majalah Bobo, majalah anak populer di tahun 2000-an, yang berjudul Menunda itu Masalah. Di dalam ceritanya dikisahkan seorang anak yang gemar sekali bermalas-malasan dan memilih menunda mengerjakan semua tugasnya. Dia berpikir tugasnya akan bisa diselesaikan sekaligus dalam beberapa jam sebelum tugas dikumpukan. Di akhir kisah, anak tadi gagal melakukannya. Tak ada satu pun tugas yang bisa diselesaikannya. Mau tak mau si anak dihukum oleh gurunya.

Kebiasaan menunda pekerjaan sampai di batas akhir tenggat penyelesaian bukan hal yang baik. Tugas yang dikumpul tidak akan bisa disiapkan dengan matang karena dikerjakan dengan terburu-buru. Belum lagi kendala lain yang bisa saja datang saat mengerjakan seperti kerusakan perangkat, listrik yang padam dan tubuh yang kelelahan.

Banyak yang berpendapat bahwa kebiasaan menunda terjadi karena banyak orang yang merasa lebih bisa bekerja dengan maksimal di bawah tekanan sempitnya waktu yang tersisa. Ahli berpendapat bahwa kebiasaan menunda ini dilakukan berulang karena sebenarnya tubuh candu dengan rasa gembira berlebihan (euphoria) yang dihasilkan karena sudah menyelesaikan tugas atau tantangan dalam waktu yang singkat.

Ada banyak penelitian dan buku yang membahas tips untuk menghilangkan kebiasaan buruk menunda. Berikut 2 buku yang esensi.tv rangkum untuk bacaanmu. Kedua  buku ini akan memandumu keluar dari zona penunda menjadi seseorang yang lebih baik dalam mengatur waktu dan pola pikirnya.

  1. Do It Today

Do It Today

Apakah kamu sudah lelah dengan sikap menundamu yang tidak kunjung membaik? Atau masih terus menggunakan alasan “besok” untuk menunda pekerjaanmu yang semakin menumpuk dari hari ke hari? Bagaimana kalau “besok” yang kamu harapkan akan datang ternyata tidak akan datang lagi?

Buku bersampul warna kuning ini ditulis oleh Darius Foroux. Foroux mengumpulkan lebih dari 30 artikel yang membahas tentang cara menghadapi kebiasaan menunda, meningkatkan produktivitas dan mencapai hal yang kamu inginkan. Hasilnya adalah produktivitas yang meningkat dan kualitas hidup yang bermakna pun bisa digapai.

Foroux mengatakan bahwa seseorang tidak bisa bermimpi menjadi produktif kalau dia masih terus “merasa nyaman” berada di sikap itu. Seseorang tidak akan bisa mencapai sesuatu kalau dia tidak berpikir untuk lebih produktif dari hari ke hari.

Baca Juga  Siap-siap Pengadilan Agama 'Dibanjiri' Kasus Perceraian dari Caleg Gagal

Foroux pernah menunda keinginannya menulis buku selama sepuluh tahun. Dia selalu memiliki alasan untuk berkata,” Ini bukan waktu yang tepat. Aku masih harus mengumpulkan banyak bahan untuk membuat tulisanku.” Dia sadar ini bukan sikap yang baik.

Setelah bertekad untuk berubah, di tahun 2015 Foroux pun mulai menulis. Enam bulan setelah dia melawan rasa ingin menunda itu, buku pertamanya pun terbit.

Buku ini juga akan mengajak pembaca untuk meningkatkan produktivitas tanpa merasa tertekan, mencapai berbagai hal bermakna di hidup tetapi tetap bisa menikmatinya dan berbagai pengalaman berharga lainnya.

  1. Make Time. How to Focus on What Matters Everyday

Make Time

Buku karya Jake Knapp dan John Zeratsky ini diklaim sebagai salah satu buku terlaris untuk panduan memulai dan membentuk kebiasaan baru yang berguna bagi hidup. Penulis buku The Power of Habit, Charles Duhigg memberi komentar tentang buku ini, “ Kalau Anda ingin mencapai lebih banyak hal tanpa menjadi gila, bacalah buku ini.”

Hampir tidak ada orang yang memulai harinya dengan menuliskan “Aku akan menghabiskan hari ini dengan berleha-leha,  membuka semua media sosial dan maraton menonton film di Netflix sampai mataku lelah.” Seringnya orang akan menuliskan janji untuk lebih produktif dan berbuat lebih baik hari ini. Namun, sering sekali itulah yang dilakukan orang-orang. Alih-alih mengerjakan semua tugas yang menumpuk, orang akan memilih menghabiskan waktunya untuk berselancar di internet atau melihat hal menarik lain di gawainya.

Arus informasi yang demikian derasnya membuat orang sering kelelahan dan tenggelam menyantap semuanya tanpa memikirkan prioritasnya terlebih dahulu. Banyaknya distraksi membuat orang sering gagal menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Bagaimana cara keluar dari lingkaran setan ini?

Kedua penulis membuat tips memecahkan kebiasaan menunda dengan mengubah cara kerjanya, Tips yang mereka buat telah berhasil membuat aplikasi seperti Gmail, Youtube dan lain sebagainya berjalan dengan optimal.

Buku ini akan mengajarkanmu tips dan strategi yang sesuai dengan gaya dan kebiasaan orang perorang. Buku ini tak akan menyuruhmu melakukan tindakan menyingkirkan ponsel, membuat lebih banyak to do list¸ atau menyalahkan media sosial karena membuatmu tak bisa berhenti untuk melihatnya. Melainkan  mengemas kerangka empat langkah untuk memaksimalkan energi, fokus dan waktumu.*

 

Editor:Dimas Adi Putra

 

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life