Home » Menko Perekonomian RI Dorong Bank dan Perusahaan Pembiayaan Utamakan Danai Proyek Ramah Lingkungan

Menko Perekonomian RI Dorong Bank dan Perusahaan Pembiayaan Utamakan Danai Proyek Ramah Lingkungan

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan secara virtual dalam acara Indonesia SDGs Award (ISDA) 2023, Launching Buku ISCOS dan Seminar Internasional Corporate Forum for CSR Development (CFDC) di Jakarta, Senin (4/12/2023). Foto: Kemenko Perekonomian

ESENSI.TV - JAKARTA

Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto mendorong bank dan perusahaan pembiayaan mengutamakan pendanaan untuk proyek ramah lingkungan.

Hal ini, jelas Menko perekonomin sebagai upaya Pemerintah untuk terus mendorong berbagai instrumen pembiayaan yang berbasis kepada hijau, seperti Green Sukuk dan SDG Bond, terutama untuk membangun proyek-proyek yang berorientasi ramah lingkungan.

Pemerintah, ujarnya, juga mendorong instrumen alternatif seperti blended finance untuk memperkuat skema pembiayaan dari lembaga donor internasional seperti skemitraan dengan ADB, kemudian ada beberapa mekanisme transisi energi. BPDLH telah terbentuk dan terus juga memperkuat peningkatan kualitas pembiayaan..

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga juga mengatakan bahwa dunia usaha turut berperan aktif dalam pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

“Program tersebut dapat dioptimalkan melalui sinergi dengan program-program Pemerintah, antara lain dalam mendukung pencapaian target Pemerintah dalam penghapusan kemiskinan ekstrem pada 2024,” jelas Airlangga dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (5/12/2023).

Perencanaan dan penyaluran CSR juga dapat memanfaatkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) yang sudah dipadankan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dengan demikian, program CSR dapat lebih tepat sasaran dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pemerintah berharap berbagai stakeholders untuk ikut berinovasi mendukung kebijakan hilirisasi serta transisi ekonomi hijau,” jelas Menko Airlangga.

Baca Juga  Sidang Sengketa Pilpres 2024 Berakhir, Siapa yang Menang? Tunggu 22 April 2024

Upaya Pemerintah yakni mendorong energi terbarukan, terutama terkait komitmen peningkatan penggunaan energi terbarukan menjadi 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050.

Di sektor listrik, Energi Baru Terbarukan (EBT) per Semester I tahun 2023 lalu sudah mencapai 15%.

Pemerintah terus berkomitmen melaksanakan pembangunan berkelanjutan sebagai salah satu aspek penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan inklusif dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan.

Pemerintah juga terus memprioritaskan sektor-sektor yang mengedepankan aspek keberlanjutan sebagai bagian dari upaya mencapai pertumbuhan ekonomi.

Kembangkan Biofuel

Selain itu di sektor non listrik, pengembangan Biofuel di Indonesia akan terus dikembangkan, baik dari biodiesel (bioetanol, HVO dan Bioavtur), CPO, non-CPO, maupun perusahaan industri skala besar serta masyarakat.

Sebagai contoh, program wajib B35 di Indonesia telah memberikan manfaat seperti pengurangan 34,9 juta ton CO2 dan menyerap 1,6 juta orang pekerja on farm dan 12 ribu orang pekerja off farm.

Kebijakan berkelanjutan lain diantaranya yakni melalui pengembangan ekosistem electric vehicles dan pengembangan 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ramah lingkungan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life