Home » Menteri Trenggono Kunjungi Satelit KSAT Norwegia Jajaki Kerja Sama Teknologi

Menteri Trenggono Kunjungi Satelit KSAT Norwegia Jajaki Kerja Sama Teknologi

by Junita Ariani
2 minutes read
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi Satelit Station - Kongsberg Satellite Service (KSAT) di Tromso Norwegia.

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi Satelit Station-Kongsberg Satellite Service (KSAT) di Tromso Norwegia.

Kunjungan ini untuk menjajaki potensi kerja sama teknologi yang akan dipakai untuk memperkuat implementasi program kerja ekonomi biru yang sudah dicanangkan KKP.

Menurut Menteri Trenggono, KSAT memiliki kapasitas dan pengalaman dalam hal satelit observasi bumi. Kemudian, pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk pengawasan maritim. Serta deteksi kapal untuk memantau aktivitas ilegal di laut.

Kemampuan teknologi satelit yang dimiliki KSAT kta Trenggono, dapat dipakai di berbagai sub-sektor kelautan dan perikanan.

“Tidak hanya mendeteksi kapal-kapal pelaku praktik ilegal, tapi juga menyediakan layanan pemantauan lingkungan. Hingga mampu mengalisis data yang outputnya berupa peringatan dini ancaman polusi laut,” jelas Menteri Trenggono dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Minggu (28/1/2024).

Satelit ini juga sambung Menteri Trenggono, mampu memantau algae bloom dan aquaculture.

“Jadi kalau teknologi di sini kita sinergikan dengan teknologi yang sudah ada di KKP, tentu hasilnya akan semakin kuat. Ini masih kami jajaki,” jelasnya.

Lima Program Ekonomi Biru

Sementara itu, Executive Vice President Space and Surveillance, Harald Aaro yang menerima langsung kunjungan Menteri Trenggono menjelaskan Stasiun Satelit Kongsberg dan teknologi yang digunakan.

Baca Juga  78 Kontingen KKP Ikuti Pornas ke-XVI Korpri, Menteri Trenggono: Ada Apresiasi bagi Juara

Harald menyebut, sedikitnya ada 21 negara yang telah dilayani dengan peruntukan di bidang kelautan dan perikanan. Meliputi pembangunan satelit nano, stasiun bumi untuk command dan control satelit, pengawasan operasi kapal perikanan, dan oil spill.

“Satelit yang digunakan dapat mendeteksi kapal penangkap ikan yang tidak mengaktifkan AIS dan VMS yang dimiliki. Sehingga aktivitas kapal melawan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUUF) bisa terpantau,” terangnya.

Sebagai informasi, lima program ekonomi biru yang sudah dicanangkan KKP meluputi perluasan kawasan konservasi laut, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur.

Pembangunan perikanan budidaya di pesisir, darat, dan laut secara berkelanjutan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil. Serta penanganan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.

Implementasi lima program ekonomi biru ini untuk memastikan keberlanjutan ekologi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat dan menambah pemasukan negara. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life