Home » Meski Ada Protes, Pemerintah akan Tetap Maju dengan Perppu Cipta Kerja.

Meski Ada Protes, Pemerintah akan Tetap Maju dengan Perppu Cipta Kerja.

Penerbitan Perppu untuk Kemajuan Ekonomi

by Junita Ariani
2 minutes read
perppu 1

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku tidak ambil pusing dengan polemik yang terjadi atas terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Menurutnya, penerbitan perppu tersebut adalah untuk kemajuan ekonomi Indonesia.

“Aku bingung sama orang-orang ini, belum baca sudah bilang nggak cocok. Maunya seperti apa. Yang namanya hidup ini kita tidak bisa memuaskan 100 persen manusia,” kata Bahlil dalam acara Economic Challenges: Ambisi Investasi Saat Resesi sebagaimana dikutip dari antaranews.com, Rabu (11/1/2023).

“Jadi kita jangan pernah mengharapkan kesempurnaan terhadap diri manusia, tapi ingatlah bahwa kita ini berpikir untuk kemajuan bangsa, untuk menciptakan lapangan kerja,” kata Bahlil lagi.

Bahlil mengatakan, meskipun ada protes terhadap penerbitan perppu tersebut, namun dia memastikan pemerintah akan tetap maju dengan Perppu Cipta Kerja. Hal ini untuk menjaga kondisi ekonomi Indonesia di tengah gejolak ketidakpastian global.

“Jadi kalau satu dua masih ngomel-ngomel terus, ya sudahlah karena ini negara demokrasi, biarkan sajalah. Kita tetap akan menuju terus karena menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan, membawa ekonomi Indonesia baik, itulah tujuan pemerintah,” kata Bahlil Lahadalia.

Baca Juga  Gunung Baluran Keindahan Nasional Tersembunyi

Bahlil menyebut UU Cipta Kerja sebelum dinyatakan inkonstitusional dan diganti menjadi Perppu, merupakan aksi berani Presiden Jokowi dalam melakukan reformasi regulasi.

“Karena jujur saja, kita ini ahli buat Undang-Undang tapi paling tidak ahli dalam eksekusi Undang-Undang, makanya 79 UU disimplifikasi yang namanya UU Omnibus Law, UU Cipta Kerja,” katanya.

Meski kemudian UU Cipta Kerja dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi, Bahlil menyebut capaian peningkatan investasi di Indonesia beberapa waktu terakhir pun tidak terlepas dari dampak UU Cipta Kerja yang sempat terimplementasi.

“Peningkatan investasi kita dari Rp700 triliun, menjadi Rp817 triliun, sekarang Insya Allah bisa mencapai Rp1.200 triliun, itu dampak dari UU Cipta Kerja,” kata Bahlil Lahadalia.

Pemerintah menargetkan realisasi investasi pada tahun 2022 mencapai Rp1.200 triliun. Ada pun pada 2023 target realisasi investasi naik lagi mencapai Rp1.400 triliun. *

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life