Keutamaan Malam Nuzulul Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat islam yang merupakan pedoman hidup serta dasar bagi kehidupan umat muslim. Ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari.
Peristiwa turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW disebut Nuzulul Qur’an. Nuzul artinya menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Al-Qur’an berarti kitab suci umat Islam. Sehingga, Nuzulul Qur’an artinya peristiwa turunnya Al-Qur’an dari tempat yang tinggi ke muka bumi.
Turunnya Al-Qur’an menjadi awal dari perjuangan menyebarkan agama Islam di jazirah Arab. Turunnya Al-Qur’an pertama kali di Gua Hira pada tanggal 17 Ramadan. Sehingga, umumnya Nuzulul Qur’an diperingati pada malam ke-17 Ramadan.
Disebutkan bahwa malam Nuzulul Qur’an merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan jika beramal. Orang yang menghidupkan malam Nuzulul Qur’an akan diampuni segala dosanya oleh Allah sWT.
Melalui tulisannya, Gus Nas menyampaikan rasa syukur dan kekagumannya pada Al-Qur’an dan malam Nuzulul Qur’an.
M. Nasruddin Anshoriy atau biasa disebut Gus Nas Jogja adalah seorang budayawan yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Ilmu Giri Yogyakarta. Selain kiyai dia juga seorang penulis dan pelukis.
Gus Nas banyak dikenal oleh tokoh-tokoh nasional di negeri ini. Tidak hanya artis, politisi, pengusaha, maupun seniman mengenalinya. Dia banyak mengoleksi lukisan-lukisan langka dari para maestro.Â
Gus Nas telah menorehkan banyak sekali karya-karya yang menarik dalam bait-bait puisi. Beberapa diantaranya seperti Tong Kosong Reformasi, Semesta Bertakbir, Air Mata Sudan, dan beberapa karya lainnya.
Presiden Ke-4 Republik Indonesia, Gus Dur bahkan memujinya dan berkata bahwa ia adalah seorang multi talenta. Hal ini dikarenakan bakat alami yang dimilikinya.
Berikut adalah tulisan indah atas kagumnya Gus Nas dengan malam Nuzulul Qur’an.