Home » Pemerintah Didesak Cegah Perluasan Antraks pada Hewan Ternak, 85 Warga Positif

Pemerintah Didesak Cegah Perluasan Antraks pada Hewan Ternak, 85 Warga Positif

by Junita Ariani
2 minutes read
ILustrasi. Pemerintah didesak untuk segera mencegah perluasan antraks pada hewan ternak

ESENSI.TV - JAKARTA

Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan prihatin atas kejadian merebaknya antraks di Gunung Kidul, Yogyakarta. Apalagi telah jatuh korban meninggal dunia pada sejumlah warga yang dites positif antraks.

“Saya minta pemerintah meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi penyebaran antraks ke daerah lain,” kata Johan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/7/2023).

Menurutnya, mengutip data Kementerian Pertanian (Kementan) pada 5 Juli 2023, tercatat 12 ekor hewan ternak mati. Sementara itu 85 warga positif antraks berdasarkan hasil tes serologi yang dilakukan Kementerian Kesehatan.

“Kita minta pemerintah mencegah perluasan antraks dengan cara memberikan pengobatan profilaksis kepada populasi terpapar,” jelasnya.

Dijelaskannya, antraks ini berupa penyakit yang menyerang hewan yang dapat menular ke manusia. Manusia bisa terinfeksi jika mengonsumsi hewan ternak tersebut dan dapat masuk langsung ke tubuh manusia.

“Penyakit ini telah mengancam jiwa manusia dan hewan ternak serta merugikan para peternak kita. Kejadian antraks ini mengalami peningkatan di berbagai daerah akibat dari lemahnya tata laksana penanganan penyakit hewan di negara kita,” tutur Johan.

Johan mengingatkan pemerintah bahwa begitu banyak permasalahan yang muncul akibat lemahnya pengendalian antraks di berbagai daerah endemis.

Baca Juga  Tak Tepat Sasaran, Junimart Minta Pemerintah Buat Aturan Pengawasan Anggaran Stunting

Edukasi kepada Masyarakat

Ia ingin menyuarakan pentingnya membangun sistem kesehatan hewan di seluruh daerah terutama menyangkut sistem surveilans di daerah endemis.

Begitu juga dengan sistem pelaporan ke pemerintah pusat, kecukupan ketersediaan vaksin, pelaksanaan standar kesehatan hewan. Dan, perlindungan kesehatan hewan.

Johan berharap ada edukasi kepada masyarakat bahwa hewan yang mati akibat antraks harus segera dikubur atau dibakar. Tidak boleh dikonsumsi.

“Kejadian ini semacam wabah penyakit hewan namun menular kepada manusia sehingga perlu vaksin untuk mencegahnya,” kata Johan.

Johan juga menekankan bahwa infrastruktur peternakan dan kesehatan hewan sangat lemah. Padahal penyakit hewan seringkali berdampak langsung bagi gangguan kesehatan manusia.

Ia bahkan menilai belum ada kesamaan langkah dan kebijakan antar pemerintah di pusat dan daerah dalam menangani penyakit hewan mematikan ini.

“Kejadian merebaknya antraks ini harus dijadikan momentum untuk memperbaiki tata laksana sistem kesehatan hewan secara nasional,” tutupnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life