Home » Pemerintah Kembalikan 50 Kontrak Kerja Sama Migas ke Negara

Pemerintah Kembalikan 50 Kontrak Kerja Sama Migas ke Negara

by Junita Ariani
1 minutes read
Pemerintah memutuskan untuk melakukan terminasi atau mengembalikan 50 kontrak kerja sama blok migas ke negara

ESENSI.TV - JAKARTA

Pemerintah memutuskan untuk melakukan terminasi atau mengembalikan 50 kontrak kerja sama blok Minyak dan Gas atau migas ke negara.

Dan, 11 blok di antaranya berasal dari blok migas non konvensional (MNK) atau Shale Gas maupun Coalbed Methane (CBM) yang telah lama dikembangkan.

“Dari 50 blok terminasi, sebetulnya ada 11 unconvensional atau minyak non konvensional yang kita kenal dengan shale gas oil,” ucap Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji.

Pemanfaatan shale gas oil sendiri kata Tutuka, memerlukan teknologi khusus. Seperti fracking atau fracturing, yang mahal dan menimbulkan risiko. Namun komoditas minyak ini yang membuat Amerika Serikat berubah dari importir minyak terbesar menjadi eksportir.

CBM atau gas metana sendiri merupakan sumber energi yang efisien dan bersih yang tersebar di Indonesia dan prospek untuk dikembangkan secara ekonomis.

Nilai kalor metana murni adalah 35,9 MJ/m3, setara dengan nilai kalor dari 1,2 kg batubara standar. Sehingga manfaat dari sumber energi CBM digunakan tidak hanya mengurangi risiko produksi batubara saja.

Baca Juga  Dominasi Pemilu 2024, Gen Z Miliki Kriteria Pemimpin

Tetapi kata Tutuka, juga memperoleh energi bersih dan mengurangi pencemaran lingkungan.

“Sebanyak 11 WK migas non-konvensional yang dikembalikan ke negara sebenarnya telah dikembangkan sejak lama. Namun, kurang prospektif untuk dilanjutkan ke tahap operasi. Sehingga tidak dilanjutkan,” ujarnya.

Perlu Kajian

Tutuka menjelaskan, berdasarkan pengalamannya, perhitungan tiap geologis akan berbeda-beda. Geologis sebelumnya menjelaskan, tidak ada secara konseptual dari segi petrol sistem tapi di sisi yang lain bisa mengatakan ini masih prospektif.

“Bisa berbalik dikatakan tidak ada, tapi bisa juga besar. Masih perlu kita tunggu bagaimana tambahan data dari tim subservicenya melakukan kajian,” jelasnya.

Harapannya, setelah dilakukan lagi kajian data oleh ahli yang memilki sisi pandang berbeda, dilelang lagi mampu menambah produksi migas nasional di kemudian hari.

“Terminasi ini harapannya dikerjakan kembali dengan tenaga baru. Expert yang dari sisi pandang yang berbeda dengan tambahan data. Nah, kami sangat berharap ini bisa menambah produksi di kemudian hari,” tutupnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life