Home » Presiden Berharap Sulsel Suplai Beras ke Daerah Lain

Presiden Berharap Sulsel Suplai Beras ke Daerah Lain

by Junita Ariani
2 minutes read
Panen

ESENSI.TV - MAROS

Sebagai lumbung pangan nasional, Sulawesi Selatan (Sulsel) diharapkan dapat menyuplai beras ke daerah lainnya di tanah air.

“Saya datang ke Kabupaten Maros untuk memastikan bahwa sebagai lumbung beras Sulawesi Selatan, Maros sudah mulai panen raya. Kita harapkan hasilnya yang surplus itu bisa dibawa ke provinsi lain yang membutuhkan,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi meninjau Panen Raya di Desa Baji Pamai, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Kamis (30/3/2023).

Menurutnya, meskipun sempat terkena banjir, produktivitas pertanian di Maros yang menggunakan bibit padi hibrida Inpari 32 masih cukup tinggi.

“Ini kenapa 5,5 ton per hektare karena kena banjir dua kali, kerendem dua kali. Sehingga agak menurunkan produksinya. Tetapi 5,5 ton juga sudah hasil yang baik,” ucapnya.

Dikatakannya, Pemerintah akan terus berupaya mencegah terjadinya banjir yang akan berdampak pada produktivitas pertanian.

“Iya itu mengendalikan cuaca kan bukan barang yang mudah. Tetapi yang paling penting panen raya di Sulawesi Selatan ini betul-betul bisa mendatangkan surplus yang banyak. Sehingga bisa dibawa ke provinsi lain,” ujarnya.

Baca Juga  Fakta! Banyak Masyarakat Sumut Belum Miliki Rumah Layak Huni

Pupuk Problem Semua Negara

Dengan semakin banyaknya suplai beras di masa panen raya ini, Presiden mengharapkan inflasi yang dipicu kenaikan harga bahan pangan dapat ditekan.

“Mulai panen, panen, panen, panen. Kemudian masuk ke rice mill. Kemudian keluar sebagai beras, segera masuk ke pasar. Artinya, kalau suplainya banyak, melimpah, ya itu sudah otomatis. Teorinya pasti harga turun. Kalau suplainya kurang, berarti otomatis harga naik,” ujarnya.

Terkait ketersediaan pupuk, menurutnya, hal tersebut tengah menjadi kendala di semua negara. Namun, Jokowi telah memerintahkan kepada Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan kecukupan suplai pupuk bagi para petani.

Menurutnya, saat ini pupuk menjadi masalah di semua negara. Tidak hanya hanya di Indonesia.

“Semua negara problem. Karena Rusia sama Ukraina sebagai produsen pupuk terbesar baru perang. Jadi memang, baik sebagai eksportir pupuk maupun eksportir bahan baku pupuk dari sana, itu yang menjadi problem. Tapi kemarin rapat terakhir Mentan akan mencarikan solusi,” kata Presiden.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life