Home » Produk Organik Indonesia Raup Transaksi US$5,42 Juta

Produk Organik Indonesia Raup Transaksi US$5,42 Juta

by Agita Maheswari
2 minutes read
Produk Organik Indonesia Raup potensi Transaksi US542 Juta

ESENSI.TV - JAKARTA
Produk andalan Indonesia meraup potensi transaksi sebesar USD 5,42 juta atau sekitar Rp82,27 miliar di Biofach 2023 yang merupakan salah satu pameran produk organik terbesar Eropa.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengungkapkan, kehadiran Indonesia pada Biofach 2023 berlangsung lancar dan sukses.
“Tahun ini, Indonesia berhasil meraup potensi transaksi sebesar USD 5,42 juta dengan peningkatan mencapai 162 persen dibanding capaian tahun sebelumnya yang mencatatkan nilai USD 2,07 juta. Produk organik Indonesia yang diminati pada pameran antara lain kacang kenari, teh, santan air kelapa, gula kelapa, minuman jahe dan kunyit, serta rempah–rempah,”jelas Didi.
Potensi transaksi diperkirakan akan terus meningkat, mengingat terdapat 240 kontak dagang yang akan ditindaklanjuti.
Buyers potensial tidak hanya berasal dari Jerman, namun juga dari negara lain seperti Spanyol, Belanda, Polandia, Belgia, Kanada, Kenya, Kroasia, Bulgaria, Prancis, Swiss, Denmark, Slovenia, Kostarika, Lebanon, Amerika Serikat, India, Italia, Thailand, Ukraina, Rumania, Kuwait, dan Yordania.
“Dari besarnya nilai potensi transaksi yang diperoleh dan tingginya jumlah kontak dagang, Kemendag akan terus memantau realisasi yang terjadi bersama dengan perwakilan perdagangan Indonesia di Jerman,”ungkap Didi.
Kementerian Perdagangan melalui sinergi antara Direktorat Pengembangan EksporProduk Primer Ditjen PEN dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, memfasilitasi partisipasi tujuh perusahaan, yaitu Intrafood Singabera Indonesia, CV Hugo Inovasi, PT Natural Joy Foods, PT Natural Indococonut Organik, PT Kawanasi Sehat Dasacatur
PT Harendong Green Farm, dan PT Berkat Petani Indonesia. Selain itu, terdapat enam perusahaan yang berpartisipasi secara mandiri yakni PT Integral Mulia Cipta, CV Multi Rempah Sulawesi, CV Permata Satria (Java Coco), Coco Sugar, Organic Foods Indonesia (OFI) AR GmbH, dan Kerinci Agro.Dalam pameran tersebut

Paviliun Indonesia juga memfasilitasi PT Sumatran Organic Spice untuk melakukan pertemuan dengan mitra bisnisnya. Pada gelaran tahun ini, pameran diikuti 2.756 peserta dari 95 Negara dan berhasil menarik lebih dari 36.000 pengunjung dari 135 negara.

“Produk berlabel organik dan vegan masih memiliki permintaan yang tinggi di Eropa. Hal ini dapat dilihat dari keberhasilan Indonesia pada pagelaran pameran ini. Kami berkomitmen terus mendorong terwujudnya Indonesia sebagai penyuplai produk-produk organik ke pasar dunia. Ke depan, kami kembali mendorong promosi produsen organik Indonesia agar semakin terkoneksi dengan importir dan distributor internasional pada pameran Biofach selanjutnya,”kata Didi.
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Ditjen PEN Merry Maryati menuturkan, Biofach 2023 menjadi salah satu ajang pertemuan kembali mitra bisnis sektor organik internasional.
Selain untuk melakukan pembahasan bisnis, momentum Biofach 2023 ini digunakan untuk memperbarui tren dan inovasi yang terjadi dan yang akan datang pada sektor produk organik.
“Paviliun Indonesia mendapatkan respons positif. Ini ditandai dengan banyak pengunjung dan pebisnis organik yang mencari produk organik Indonesia serta peningkatan potensi transaksi,” terang Merry.
Kepala ITPC Hamburg Eka Sumarwanto menambahkan, produk organik memiliki inovasi yang cukup bervariasi. Hal ini dapat dilihat pada stan kebaruan (novelty) yang menjadi tempat khusus untuk menampilkan inovasi produk baru dan akan beredar di pasaran.
Pada stan tersebut terdapat lebih dari 500 inovasi produk yang ditampilkan dari berbagai perusahaan dan negara.
Salah satunya, menampilkan perusahaan Indonesia yaitu PT Kawanasi Sehat Dasacatur, dengan produk kacang Kenari.
Perusahaan ini bekerja sama dengan mitra mereka, Nungesser AG.
“Dari hasil pengamatan, produk kacang kenari ini mendapatkan respons dan antusias yang sangat baik dari pengunjung karena merupakan produk kacang yang belum dikenal luas oleh masyarakat Eropa.
Biofach ini juga menjadi momentum yang sangat sesuai mengingat produk ini akan segera memperoleh izin edar sebagai novelty food dari European Commission,”imbuh Eka.

Editor: Raja H. Napitupulu

Baca Juga  Merayakan Keunikan: 8 Juli sebagai Hari Cintai Kulitmu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life