Home » Pupuk Indonesia Teken Kontrak PJBG dengan Perusahaan Migas

Pupuk Indonesia Teken Kontrak PJBG dengan Perusahaan Migas

by Junita Ariani
3 minutes read
PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya melakukan penandatanganan kontrak perjanjian jual beli gas atau PJBG dengan beberapa perusahaan migas.

ESENSI.TV - BALI

PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya melakukan penandatanganan kontrak perjanjian jual beli gas atau PJBG dengan beberapa perusahaan migas.

Penandatanganan PJBG ini dilakukan dalam acara International Convention Indonesia Upstream Oil & gas 2023 (IOG) di Bali, Rabu (20/9/2023).

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Pusri Palembang (PSP) Tri Wahyudi Saleh, Direktur Utama PT Pupuk Kaltim (PKT) Budi Wahju Soesilo.

Dan, Direktur Portofolio & Pengembangan Usaha PT Petrokimia Gresik (PG) Digna Jatiningsih dengan beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Seperti PT Medco E&P Indonesia, PT Medco E&P Lematang, PT Pertamina EP Cepu, Genting Oil Kasuri Pte. Ltd, dan Husky CNOOC Madura Ltd.

Turut menyaksikan penandatangan adalah Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Direktur Portofolio & Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia, Jamsaton Nababan.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi  mengatakan, komitmen pemenuhan pasokan gas bagi industri pupuk merupakan komitmen bersama.

Hal ini dalam mendukung program prioritas Pemerintah seperti ketahanan pangan nasional hingga Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Kami menyambut baik dukungan penuh pemerintah untuk pemenuhan gas bagi Pupuk Indonesia Grup. Penandatanganan yang dilakukan oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia ini akan berdampak positif bagi industri pupuk nasional,” kata Rahmad.

Rahmad menyebutkan, penandatanganan PJBG ini juga untuk mendukung keberlangsungan dan peningkatan kapasitas produksi pupuk di masa akan datang.

Apalagi, salah satu komitmen PJB ini akan memasok kebutuhan gas kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat. Yang juga berstatus sebagai Proyek Strategis Nasional.

Dukung Program Hilirisasi

Menurut Rahmad, komitmen PJBG yang telah ditandatangani bersama ini juga mendukung program hilirisasi yang menjadi fokus Presiden Jokowi.

Pupuk Indonesia bertekad menjadi pemain industri petrokimia nasional. Pasalnya, Pupuk Indonesia Grup akan melakukan diversifikasi industri dengan mengembangkan ammonia, soda ash, metanol, dan sebagainya.

“Karena itu, hilirisasi industri ini akan menekan impor sejumlah produk kimia. Membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan iklim investasi, sehingga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya.

Rahmad juga mengapresiasi dukungan Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM dan SKK Migas yang telah mendukung proses perjanjian jual beli gas.

Baca Juga  Pupuk Indonesia Kenalkan Kain Nusantara di KTT ASEAN Labuan Bajo

Hal ini merupakan bentuk konkret komitmen pemerintah atas Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 91 Tahun 2023. Tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mendukung proses penandatanganan perjanjian jual beli gas yang dilakukan KKKS untuk beberapa sektor strategis nasional.

Kegiatan ini, mendukung program hilirisasi yang saat ini digencarkan oleh Pemerintah.

“Indonesia sekarang mendorong hilirisasi di sektor oil and gas. Hilirisasi ini sudah kita hitung, untuk menjadi Indonesia Emas. Menjadikan Indonesia dengan GDP terbesar nomor 6 tahun 2045,” kata Bahlil.

Dikatakannya, konsep hilirisasi ke depan sebesar USD548 miliar dengan 8 sektor prioritas dengan 21 komoditas. Sebagai contoh, di Papua untuk pupuk, untuk blue ammonia, satu di Fakfak dan satu di Bintuni.

Anak Perusahaan Pupuk Indonesia yang Lakukan PJBG

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, komitmen pemenuhan pasokan gas menjadi hal penting dalam mendukung program hilirisasi nasional.

Menurut Dwi, Pemerintah akan memberikan insentif demi meningkatkan produksi gas khususnya kepada lapangan-lapangan minyak dan gas (migas).

Anak perusahaan Pupuk Indonesia yang melakukan penandatanganan jual beli gas adalah PT Pupuk Kaltim dengan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd. Dengan volume 102 MMSCFD.

Aliran gas baru akan dimulai pada kuartal IV tahun 2027. Perjanjian ini bertujuan untuk memastikan keberhasilan proyek pabrik amoniak urea kawasan industri pupuk Fakfak, Papua Barat.

Selanjutnya, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan Medco E&P Indonesia dan Medco E&P Lematang. Dengan volume harian sekitar 5 BBTUD sampai 18 BBTUD yang akan dimulai pada tahun 2023.

PT Petrokimia Gresik melakukan kerjasama jual beli gas dengan dua perusahaan sekaligus, yaitu Pertamina EP Cepu. Dengan volume gas sebesar 15 MMSCFD.

Selanjutnya dengan Husky CNOOC Madura Ltd. Di mana sebagai bentuk pengamanan pasokan gas jangka Panjang apabila sumur-sumur gas eksisting telah mengalami deklinasi. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Radja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life