Home » Review Buku Percy Jackson and The Olympians The Sea of Monsters, Perjuangan dan Persahabatan

Review Buku Percy Jackson and The Olympians The Sea of Monsters, Perjuangan dan Persahabatan

by Maria Julie simbolon
2 minutes read
the percy jackson

ESENSI.TV - JAKARTA

Buku kedua Percy Jackson and The Olympians The Sea of Monsters ini disebut oleh Publisher Weekly sebagai sekuel yang lebih kuat dari debutnya yang menarik. Sikap kepahlawanan yang ditunjukkan tokohnya untuk mempertahankan kedamaian kelompoknya membuat buku ini layak dibaca.

Kumpulan kisah dewa-dewi Yunani Kuno dengan pemahamannya yang tidak biasa selalu menarik untuk dibaca. Karya tentang Yunani Kuno yang dituliskan ulang dan divisualisasikan menjadi film panjang adalah magnet tersendiri.

Banyak keajaiban-keajaiban yang dipercaya terjadi di sekitar abad 800-900 SM. Hebatnya narasi dari kisah mitologi Yunani mempengaruhi hampir seluruh budaya, seni, cara berpikir, cara berpolitik, tata bangunan dan sastra dunia Barat. Banyak warisan ilmu yang terinspirasi dengan kisah ini.

Salah satu dewa yang menjadi inspirasi utama dari buku yang diulas kali ini adalah Dewa Poseidon. Poseidon dikenal sebagai penguasa perairan seperti laut, sungai, dan danau. Di ukiran patung, lukisan dan semua informasi tentang dirinya, Poseidon selalu digambarkan bersama trisula yang dipercaya bisa menyebabkan banjir, gempa bumi dan bencana air lainnnya.

Poseidon memiliki kendaraan yang ditarik oleh makhluk setengah kuda dan setengah ikan. Poseidon adalah saudara dari  Dewa Yunani lain seperti Hades, Demeter, Hestia, Hera dan Zeus.

Buku berisi 377 halaman ini membuat buku bergenre fantasi dan mitologi Yunani menjadi relevan dan menarik dibaca di era modern. Naskah kuno yang enggan dijamah kaum muda menjadi gampang dipahami karena Rick Riodan, penulis buku ini menuliskan dan menampilkan karakter yang kuat dan alur yang berliku.

Percy Jackson and The Olympians. The Sea of Monsters terbit pertama sekali di tahun 2006. Buku ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan, khususnya bagi penggemar cerita kepahlawanan dan mitologi Yunani.

Buku ini adalah sekuel perjalanan anak setengah dewa berusia tiga belas tahun yang bernama Percy Jackson. Kisah dimulai dengan kabar buruk yang mengatakan perkemahan anak-anak setengah dewa (demigod) tempat Percy dan makhluk lainnya untuk berlindung dikuasai oleh monster. Mimpi buruk lain pun mulai datang, Grover, sahabatnya mengalami nasib buruk. Apakah ini terkait dengan pencarian kain wol yang dipercaya bisa menghalau kedatangan kembali Titan penghancur yang besar dan kejam?

Baca Juga  Train to Busan (2016): Perjalanan yang Menegangkan dalam Kereta Menuju Kehancuran

Satu-satunya cara untuk menyelamatkan ini semua adalah Percy harus mengarungi lautan para monster, yang dihindari semua pelaut. Apakah Percy akan mampu menyelamatkan ini semua? Apa yang ada di lautan itu? Ramalan rahasia apa yang terkuak oleh perjalanan Percy ini? Kamu bisa mengikuti kisahnya dengan membaca sendiri buku Percy Jackson and The Olympians The Sea of Monsters segera.

Rick Riordan sangat piawai menggambarkan adegan dan tokoh-tokohnya. Pembaca sepertinya tidak akan kesulitan membayangkan makhluk dari mitologi Yunani karena Rick menggambarkan karakternya dengan detail. Rick juga memberikan masalah-masalah yang relate dengan anak muda kini.

Misalnya Tyson, seseorang yang dianggap aneh di tengah semua keanehan di lingkungan mereka. Tyson yang semula dilihat hanya seorang anak tunawisma setinggi enam kaki dan memiliki tiga kaki dianggap aneh ternyata memiliki peran penting di kisah ini. Awalnya Tyson kesulitan untuk berbaur karena memiliki gangguan mental dan hanya memiliki satu mata. Tyson mengeluh kesulitan untuk menjadi “normal” dan memiliki teman “normal”.

Nilai persahabatan, kasih orang tua dan persaudaraan adalah hal yang di-highlight dari buku ini. Persahabatan dan kerja keras jagoan kita si Annabeth, Grover, Percy dan eng ing eng Thalia sepertinya tak akan mengecewakan. Kehadiran Tyson, makhluk setengah cyclops aka saudara Percy sekaligus anak Pseidon, si dewa laut, memberi warna tersendiri.

Air adalah kunci dari kisah ini. Belum lagi tingkah si perempuan alpha Clarrise, dan Luke, anak Dewa Hermes yang membuat pembaca akan geleng-geleng kepala. Terjemahan bahasa Indonesia dari buku ini sangat menarik dan mudah dicerna. Walau sudah diterbitkan belasan tahun lalu, buku Percy Jackson and The Olympians. The Sea of Monsters masih bisa dibaca dengan gratis secara digital di aplikasi Perpustakaan Nasional Indonesia Bernama Ipusnas.*

 

Editor: Dimas Adi Putra

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life