Home » Sejarah Bambu Runcing, Senjata Sederhana yang Kaya Makna untuk Melawan Penjajah

Sejarah Bambu Runcing, Senjata Sederhana yang Kaya Makna untuk Melawan Penjajah

by Lala Lala
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Bambu runcing adalah senjata yang terbuat dari bahan baku bambu yang diruncingkan. Konon, senjata ini dahulu kala digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai alat perlawanan melawan penjajahan kolonialis Belanda.
Saat ini, lambang bambu runcing banyak digunakan oleh berbagai daerah di Indonesia untuk melambangkan keberanian dan pengorbanan dalam meraih kemerdekaan.

Menurut beberapa sumber, pencetus gerakan perjuangan dengan senjata bambu runcing yang digunakan sebagai senjata perjuangan yang bersifat massal dan nasional belum diketahui dengan jelas.
Yang jelas, bambu runcing pernah digunakan sebagai senjata saat latihan ketentaraan Seinendan pada zaman Jepang.Namun khusus penggunaan senjata bambu runcing dengan doa dan pengisian tenaga dalam dari tokoh-tokoh terkenal yang diketahui dimulai dari Parakan, Temanggung.

Salah satu tokohnya yaitu K.H. Subchi dari Parakan, Temanggung yang dikenal dengan gelar Jenderal Bambu Runcing. Dia menjabat sebagai penasehat Barisan Muslimin Temanggung (BMT) yang kemudian dikenal menjadi Barisan Bambu Runcing.

Lalu ada K.H.R Sumo Gunardo, dan para kiai lain di Parakan dan Temanggung seperti K.H. M Ali (pengasuh pesantren tertua di Parakan), K.H. Abdurrahman, K.H. Nawawi, K.H. Istakhori, KH. Mandzur dari Temanggung dan berbagai kiai di NU Temangggung, khususnya MWC Parakan.

Baca Juga  Cerita K-pop, Campuran Lagu Barat yang di ‘Mix’ ke Budaya Korea

Bambu runcing digunakan sebagai senjata dan alat perjuangan karena kurangnya peralatan perang. Sedangkan perjuangan harus dilanjutkan terutama setelah Indonesia merdeka.
Musuh Indonesia setelah proklamasi menjadi sangat banyak dan memiliki kekuatan besar. Kala itu, masih ada Jepang yang masih bercokol, Belanda yang ingin menguasai lagi dan negara sekutu yang juga akan menjajah menggantikan Jepang dan Belanda.

Alhasil, kebutuhan senjata juga semakin tinggi. Bambu runcing dan peralatan tradisional lain menjadi alternatif, murah dan bersifat massal. Kekuatan doa juga menjadi faktor utama kekuatan alat-alat tradisional tersebut.
Dalam kenyataannya, perjuangan dengan menggunakan senjata bambu runcing terjadi pada hampir semua medan perang. Laskar-laskar rakyat seperti BKR, AMRI, Hizbullah, Sabilillah dan sebagainya yang terlibat pada pertempuran di berbagai peristiwa, menggunakan senjata bambu runcing sebagai senjata utama, sebelum mereka mampu merebut senjata musuh.

 

Editor: Darma Lubis

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life