Home » Sejarah Tempe, Makanan Lokal yang Terkenal hingga Mendunia 

Sejarah Tempe, Makanan Lokal yang Terkenal hingga Mendunia 

by Lala Lala
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Makanan ini menjadi salah satu makanan favorit di Tanah Air dan juga dunia internasional. Tempe menjadi makanan khas Indonesia yang dikenal hingga mancanegara.

Tempe terbuat dari fermentasi kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Fermentasi ini secara umum dikenal sebagai ragi tempe.

Biji yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotik untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.

Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.

Tempe banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe.

Tak hanya itu, kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya, saat ini tempe tidak hanya diproduksi di Indonesia tetapi juga di banyak tempat di dunia. Berbagai penelitian juga dilakukan terkait tempe di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).
Menurut beberapa sumber, tidak seperti makanan kedelai tradisional lain yang biasanya berasal dari China atau Jepang, tempe berasal dari Indonesia.
Makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, dalam tatanan budaya makan masyarakat Suku Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta.

Baca Juga  Sejarah Bir Pletok, Minuman Khas Betawi yang Miliki Banyak Khasiat

Berdasarkan catatan sejarah, pada awalnya tempe diproduksi dari kedelai hitam yang berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa. Tempe ini kemungkinan besar dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.

Kata “tempe” berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.

Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda.Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi, dan kedelai, sebagai sumber pangan. Kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus.
Kemudian, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air. Saat ini tempe bisa disajikan dengan berbagai varian.

 

Editor: Darma Lubis

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life