Home » Selisih Pengeluaran Orang Kaya dan Orang Miskin di Indonesia Berkurang

Selisih Pengeluaran Orang Kaya dan Orang Miskin di Indonesia Berkurang

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
belanja lagi

ESENSI.TV - JAKARTA

Kesenjangan ekonomi atau selisih pengeluaran masyarakat, mulai dari orang kaya hingga orang miskin di Indonesia, berkurang pada September 2022 dibandingkan pada Maret 2022, sedangkan jika dibandingkan dengan angka pada September 2021 tidak ada perubahan.

Kondisi ini terlihat dari tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur menggunakan Gini Ratio pada September 2022 berada di posisi 0,381. Angka ini menurun 0,003 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,384,

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan Gini Ratio September 2022 tidak mengalami perubahan, jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2021, yaitu masih tetap di posisi 0,381.

Indeks Gini atau Rasio Gini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pengeluaran secara menyeluruh. Nilai Rasio Gini berkisar antara 0 hingga 1. Nilai Rasio Gini yang semakin mendekati 1 mengindikasikan tingkat ketimpangan yang semakin tinggi.

Rasio Gini bernilai 0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna, atau setiap orang memiliki pendapatan yang sama. Sehingga, Rasio Gini diupayakan agar mendekati 0 untuk menunjukkan adanya pemerataan distribusi pendapatan antar penduduk.

Sebaliknya, tingkat ketimpanga ekonomi yang paling parah dapat terlihat jika indeks gini ratio di kota atau sebuah negara berada di posisi 1.

Baca Juga  Ingat! Mulai 2024, Pemerintah Larang Impor Aspal

“Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2022 tercatat sebesar 0,402; turun dibanding Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,403; namun naik dibanding Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,398,” jelas Margo Yuwono, dalam keterangan persnya, Senin (16/1/2023).

Sementara itu, Gini Ratio di daerah perdesaan pada September 2022 tercatat sebesar 0,313. Angka ini berkurang jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2022 dan September 2021 yang mencapai 0,314.

Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, jelas Margo, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 18,24 persen. Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada September 2022 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.

Kemudian, jika dirinci berdasarkan daerah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 17,19 persen yang berarti tergolong pada kategori ketimpangan rendah. Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 21,06 persen, yang juga berarti tergolong pada kategori ketimpangan rendah. *

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life