Home » Setelah 9 Tahun, Pertumbuhan Ekonomi RI Makin Menguat

Setelah 9 Tahun, Pertumbuhan Ekonomi RI Makin Menguat

by Raja H. Napitupulu
2 minutes read
BPS

ESENSI.TV - JAKARTA

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024, tercatat 5,11% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini menunjukkan peningkatan ekonomi Indonesia setelah 9 tahun sebelumnya berada di bawah 5,11% (yoy).

“Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I di tahun-tahun sebelumnya, ekonomi triwulan I-2024 ini tertinggi sejak tahun 2015. Sebelumnya di Q1-2014 sempat tumbuh 5,12%,” ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat penyampaian Berita Resmi Statistik, di Jakarta, Senin (06/05/2024).

Ia mengatakan, ekonomi triwulan I-2024 menunjukkan pertumbuhan yang cukup solid sebesar 5,11%. Meski demikian, terjadi terkontraksi sebesar 0,83% jika dibandingkan dengan triwulan IV-2023 (quarter to quarter/q-to-q).

Dari segi besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.288,3 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.112,9 triliun.

Sektor Pendukung

Amalia menuturkan, secara sektoral penyumbang utama ekonomi triwulan I-2024 berasal dari industri pengolahan, perdagangan. Juga termasuk dari pertanian, konstruksi, serta pertambangan dan penggalian.

Sektor-sektor itu, katanya, berkontribusi pada perekonomian nasional sebesar 63,61% terhadap PDB.

Secara berturut-turut, industri pengolahan berkontribusi sebesar 0,86%. Kemudian, sektor konstruksi (0,73%), pertambangan dan penggalian (0,68%), serta perdagangan (0,6%).

“Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas produksi yang tetap kuat untuk memenuhi permintaan domestik dan luar negeri,” tambah Amalia.

Baca Juga  Pemerintah Targetkan 13 Ruas Jalan Tol Baru Beroperasi Sebelum Akhir 2023

Sementara itu, ada 2 sektor pendukung dari sisi pengeluaran. Pertama, Konsumsi Rumah Tangga dengan besaran kontribusi sebesar 54,93%. Kedua, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 29,31%.

Pada triwulan I-2024, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi yakni sebesar 2,62%.

Pertumbuhan Secara Spasial

Lebih lanjut, Amalia merinci, secara spasial pertumbuhan ekonomi tetap terjadi di seluruh wilayah meskipun dengan laju yang berbeda.

Pulau Jawa tercatat tumbuh 4,84 persen yoy pada kuartal I-2024. Diikuti dengan Pulau Sumatera (4,24%), Kalimantan (6,17%), Sulawesi (6,35%), Bali dan Nusra (5,07%). Berikutnya, Maluku dan Papua dengan pertumbuhan tertinggi (12,15%).

Pulau Jawa masih mempunyai porsi kontribusi terhadap PDB paling besar, yakni 57,7% (yoy). Kemudian Pulau Sumatera yang tercatat sebesar 21,85% (yoy).

Amalia menjelaskan bahwa Provinsi Papua mencetak pertumbuhan ekonomi paling tinggi sebesar 9,35% (yoy). Sedangkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercatat sebagai wilayah dengan pertumbuhan ekonomi paling rendah sebesar 0,02% (yoy).

“Secara spasial, tiga kelompok provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Maluku dan Papua, Sulawesi dan Kalimantan. Pertumbuhan ekonomi di ketiga wilayah tersebut utamanya didorong oleh kegiatan pertambangan di industri logam dan pembangunan IKN,” tutupnya.

 

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life