Pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka optimis memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024.
Lewat visinya “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045″ Prabowo-Gibran yakin masyarakat Indonesia akan memberikan suaranya pada pasangan beda generasi tersebut.
Karena itu, pasangan nomor urut 2 tersebut mengajak putra putri terbaik bangsa dari semua latar belakang yang memiliki kesamaan tekad untuk bekerja sama.
Membangun bangsa dengan dasar fondasi kuat yang dibangun oleh kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dengan tujuan yang jelas yakni Menuju Indonesia Emas.
“Negara yang setara dengan negara maju di tahun 2045 atau lebih cepat,” kata Prabowo Subianto.
Hal itu disampikan Prabowo-Gibran melalui Ketua Umum Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani.
Untuk mewujudkan visi tersebut, kata Rosan, ada 8 Program Hasil Terbaik Cepat yang akan dicapai dalam 5 tahun ke depan.
“Program itu akan dikawal langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Gibran jika terpilih nantinya,” kata Rosan dalam keterangannya, Rabu (15/11/2023) di Jakarta.
8 Program Hasil Terbaik Cepat
Adapun 8 Program Hasil Terbaik Cepat yang akan dicapai dalam 5 tahun ke depan yakni:
- Pertama, memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren. Di samping bantuan gizi untuk anak balita dan ibu
hamil.
“Hal ini mendesak yang harus segera ditangani secara langsung dan massal oleh pemerintah. Untuk memastikan tercapainya kualitas SDM dan kualitas hidup yang baik,” jelasnya.
Makan siang diberikan kepada siswa milai siswa pra-sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren.
- Kedua, menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, menuntaskan kasus TBC, dan membangun Rumah Sakit lengkap berkualitas di kabupaten.
Karena menurut Prabowo-Gibran, kesehatan adalah salah satu bagian penting dari Indeks Pembangunan
Manusia (IPM).
“Jumlah tenaga kesehatan (nakes) per populasi dan tempat tidur rumah sakit (RS) per populasi yang masih di bawah standar World Health Organization (WHO) harus segera dibenahi,” ujarnya.
Penambahan Luas Panen
- Ketiga, mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian.
Yakni dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional. Dan, untuk mencapai swasembada pangan tersebut dibutuhkan peningkatan produktivitas lahan pertanian melalui berbagai program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan.
“Kedua program itu dilakukan di level desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan nasional secara lebih efektif,
terintegrasi, dan berkelanjutan,” jelas Rosan.
Adapun komoditas yang akan dikembangkan yakni padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, sagu, dan sukun.
“Pasangan Prabowo-Gibran juga menargetkan tambahan minimal empat juta hektare luas panen tanaman pangan tercapai pada tahun 2029,” jelasnya.
- Keempat, Kartu kesejahteraan
Prabowo-Gibran akan melanjutkan dan menambahkan program kartu kesejahteraan sosial dan kartu usaha guna mewujudkan kemiskinan 0 persen di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih adanya kemiskinan absolut karena pembangunan ekonomi belum optimal dan merata.
“Negara wajib memberikan perlindungan sosial untuk warga miskin,”jelas Prabowo-Gibran.
- Kelima, Pembangunan desa dan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Selanjutnya adalah melanjutkan program pembangunan infrastruktur desa, BLT, dan menyediakan rumah murah bersanitasi baik untuk yang membutuhkan. Menurut Prabowo-Gibran, pembangunan desa termasuk dalam strategi utama pembangunan nasional.
- Keenam, Membangun dan memperbaiki sekolah
Prabowo-Gibran akan membangun sekolah-sekolah unggul yang terintegrasi di setiap kabupaten, serta memperbaiki sekolah yang perlu renovasi.
- Ketujuh, Menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN)
Prabowo-Gibran secara spesifik menaikkan gaji ASN terutama guru, dosen, dan tenaga kesehatan. Tak hanya ASN, gaji TNI/Polri dan pejabat negara pun akan dinaikkan. Hal ini guna terlaksananya pelayanan publik yang baik.
- Kedelapan, Mendirikan Badan Penerimaan Negara
Misi lain Prabowo-Gibran adalah mendirikan Badan Penerimaan Negara. Selain itu, mereka akan meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) ke 23 persen.
Peningkatan anggaran pemerintah perlu dilakukan dari sisi penerimaan dari sumber pajak dan bukan pajak (PNBP). Apalagi untuk pembangunan memerlukan anggaran dari pemerintah.
“Negara membutuhkan terobosan konkrit dalam upaya meningkatkan penerimaan negara dari dalam negeri,”ucap Prabowo-Gibran.
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu