Home » Analisis Badan Geologi Soal Gempa Cianjur Tadi Malam

Analisis Badan Geologi Soal Gempa Cianjur Tadi Malam

by Ale Luna
2 minutes read
Analisis Badan Geologi Soal Gempa Cianjur Tadi Malam/ESDM

ESENSI.TV - CIANJUR

Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa gempa bumi yang terjadi di Garut dan Cianjur pada hari Kamis, tanggal 19 Oktober 2023, pukul 21:08:24 WIB diakibatkan oleh aktivitas penujaman sesar.

Badan Geologi meminta masyarakat untuk tepat tenang mengikuti arahan serta informasi dari petugas setempat.

“Beberapa waktu lalu telah terjadi gempa bumi di barat daya kota Garut, 143,8 km tenggara kota Cianjur, Provinsi Jawa Barat, dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 18 km. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman/ subduksi atau disebut juga gempa bumi intraslab dan pada umumnya dengan mekanisme sesar naik,” kata Plt. Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangannya, dilansir laman www.esdm.go.id, Jumat (20/10).

Meski berpusat di laut gempa tersebut, sambung Wafid, tidak menyebabkan tsunami, karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.

Selanjutnya, Wafid mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan menjelaskan, morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran pantai yang dibatasi pada bagian utara dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal. Wilayah ini secara umum tersusun oleh batuan berumur Tersier (berupa batuan sedimen dan rombakan gunung api) dan endapan Kuarter berupa aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff).

Baca Juga  Mengenang Riyanto, Pahlawan Toleransi dari Mojokerto

“Sebagian batuan berumur tersier dan batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi,” kata Hendra.

Mengenai penyebab gempa, Hendra menyatakan, berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman/ subduksi atau disebut juga gempa bumi intraslab dan pada umumnya dengan mekanisme sesar naik.

Selain meminta masyarakat untuk tetap tenang, Hendra juga meminta agar masyarakat yang akan membangun di wilayah Jawa Barat selatan harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan.

“Oleh karena wilayah Jawa Barat selatan tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural. Jika akan membangun harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan. Selain itu harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi,” kata Hendra. *

Email: AleLuna@esensi.tv

Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

#beritaviral

#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life