Home » Bahaya Flu Burung Pada Hewan, Akan Ancam Kesehatan Manusia?

Bahaya Flu Burung Pada Hewan, Akan Ancam Kesehatan Manusia?

by Administrator Esensi
2 minutes read
Flu Burung Pada Hewan

ESENSI.TV - JAKARTA

Pada 5 hari yang lalu, 12 Juli 2023 WHO mengeluarkan rilis “Ongoing avian influenza outbreaks in animals pose risk to humans”. Memang wabah flu burung (“avian influenza”). Yang sekarang terjadi adalah baru menyerang hewan. Tapi kita perlu waspada terhadap kemungkinannya membahayakan manusia di waktu mendatang.

Badan Dunia The Food and Agriculture Organization (FAO), the World Health Organization (WHO). Dan juga World Organisation for Animal Health (WOAH) mengharapkan negara-negara (tentu termasuk negara kita). Untuk bekerja bersama. Dan juga lintas sektor untuk menyelamatkan hewan sebanyak mungkin dan juga melindungi kemungkinan bahaya pada manusia.

Flu Burung di Indonesia

Dalam hal ini, karena Indonesia sedang memegang Keketuaan ASEAN maka baiknya negara kita mengkoordinir kesehatan kawasan Asia Tenggara kita. Baik kesehatan manusia, kesehatan hewan dan juga kesehatan lingkungan, dalam konsep pendekatan One Health. Yang antara lain dapat menggunakan momentum peningkatan kasus Flu Burung seperti di wanti-wanti tiga Organisasi dunia.

Flu Burung normalnya hanya menyebar diantara unggas saja, tetapi sekarang mulai dilaporkan penularan pada mamalia (binatang menyusui). Dan ini menjadi semacam alarm kemungkinan penularan ke manusia. Juga disebutkan bahwa sebagian mamalia dapat menjadi semacam “mesin pencampur – mixing vessels”. Sehingga sang virus influenzanya akan berubah menjadi lebih berbahaya dan atau lebih mudah menular, baik ke hewan maupun ke manusia juga nantinya.

Baca Juga  Ratusan Unggas Mati Mendadak di Riau, Ini Penjelasan Kemenkes

Untuk diketahui, sejak 2020 varian flu burung yang banyak ditemui adalah H5 clade 2.3.4.4b, yang kemudian menyebar di  Afrika, Asia dan Europa, yang lalu di tahun 2021 menyebar juga ke Amerika Utara dan pada 2022 ke Amerika Tengah dan Selatan.  Pada 2022 ada 67 negara yang melaporkan ke WOAH semacam wabah (“outbreaks”) H5N1 high pathogenicity avian influenza pada peternakan dan unggas liar, dengan kematiaon lebih dari 131 juta hewan. Pada 2023 sekarang ini ada 14 negara lain yang melaporkan  wabah serupa.

WHO Imbau Waspada Harus Dijaga

Sebenarnya infeksi sporadik akibat virus  influenza A(H5N1) clade 2.3.4.4b sudah dilaporkan juga pada manusia, walaupun masih sangat jarang, tercatat ada 8 kasus sejak Desember 2021. Kejadian pada manusia ini mengakibatkan penyakit yang parah dan bahkan kematian. Sejauh ini WHO menyebutkan memang belum ada bukti bahwa virus ini mudah menular antar manusia, walaupun kewaspadaan tetap harus dijaga.

WHO mengharapkan agar semua negara (tentunya juga negara kita) memonitor virus flu burung ini dan deteksi awal kasus pada manusia, dan tentu analisa mendalam laboratorium untuk kemungkinan evolusi virus.

Penulis: Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI  / Guru Besar FKUI
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life