Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan, soal koalisi besar adalah usaha dan takdir. Ia menyebut siapa yang akan bertemu di koalisi nanti merupakan takdir, di luar kemampuannya.
“Sambil menunggu takdir, manusia kan berusaha. Saya berusaha koalisi-nya sama Gerindra, sekarang tambah Golkar. Namanya juga usaha. Soal takdir janur melengkungnya, apa nanti tidak ketemu Demokrat? Belum tentu. Itu takdir di luar kemampuan kita.” ujarnya.
Hal ini disampaikan Cak Imin saat bertandang ke Cikeas, Bogor untuk menemui pengurus Partai Demokrat (30/5). Cak Imin juga menyebut, kedatangannya ini merupakan silaturahmi dan halal bi halal, sekaligus bernostalgia dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Saya sangat bersyukur, berbahagia malam hari ini bisa ber-halal bi halal, bersilaturahmi, bernostalgia bersama Pak SBY dan keluarga besar Partai Demokrat. Bernostalgia, karena saya selama 5 tahun, 2009-2014 bersama-sama di Kabinet Indonesia bersatu jilid II sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Banyak sekali pelajaran selama 5 tahun bersama Pak SBY,” jelas Cak Imin lebih lanjut.
PKB dan Demokrat Berbeda Koalisi
PKB dan Partai Demokrat diketahui berada dalam koalisi yang berbeda. Partai Demokrat bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Sementara PKB bersama Gerindra berada di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Sebelumnya, PKB telah bertemu Partai Golkar dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Pertemuan Cak Imin dan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto menghasilkan kesepakatan. Keduanya sepakat untuk menjadi motor koalisi inti dalam membentuk Koalisi Besar.
Meski berbeda koalisi, Cak Imin mengaku komunikasi dan silaturahmi dengan Partai Demokrat tetap berjalan. Ia mengaku berbahagia bisa berdiskusi dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan SBY.
“Saya sangat berbahagia bisa berdiskusi menyangkut berbagai perkembangan politik nasional bersama Mas AHY dan Pak SBY. Terutama, meskipun kita berbeda koalisi, saya di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Mas AHY di Koalisi Perubahan untuk Persatuan, tapi komunikasi, silaturahmi jalan terus.” jelasnya.
AHY juga menyebut, ada kedewasaan politik di antara keduanya. Diskusi yang dilakukan antara PKB dan Demokrat juga berjalan cair.
“Rasanya, kita saling menggoda tadi. Saling menggoda dalam arti yang baik. Artinya, kami saling bertukar pikiran, bertukar catatan, tadi diskusinya cair sekali. Tentunya, saya ingin mendengar langsung yang menjadi bacaan yang dimiliki oleh Gus Muhaimin maupun teman-teman PKB, begitu pula sebaliknya. Dan itu sehat. Saya rasa di sini, ada kedewasaan dalam politik yang seharusnya dibangun seperti itu.” ujar AHY.
Editor: Dimas Adi Putra