Kemerdekaan yang sudah kita raih selama hampir 77 tahun ini merupakan hadiah dari pahlawan bangsa. Berkumandangnya proklamasi adalah bukti bahwa Indonesia resmi merdeka. Jerih payah pribumi masa itu menjadi fondasi lahirnya Indonesia yang bebas dan demokratis.
Proklamasi ditulis atas nama bangsa Indonesia. Indonesia yang penuh dengan jeritan dan tumpah darah kini menjadi cerah.
Di masa depan, marilah kita sebagai generasi muda untuk terus teguh pendirian membela negara Indonesia yang suci ini. Jangan lupakan segala perubahan dan perjuangan mereka yang bertempur. Kemerdekaan adalah milik kita semua, Bangsa Indonesia.
Seorang penulis bernama Gus Nas pun menuliskan puisinya mengenai kemerdekaan Indonesia sembari mengingatkan anak-cucu untuk terus mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Profil Penulis Gus Nas
Nasruddin Anshoriy atau biasa disebut Gus Nas Jogja adalah seorang budayawan yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Ilmu Giri Yogyakarta. Selain kiyai dia juga seorang penulis dan pelukis.
Gus Nas banyak dikenal oleh tokoh-tokoh nasional di negeri ini. Tidak hanya artis, politisi, pengusaha, maupun seniman mengenalinya. Dia banyak mengoleksi lukisan-lukisan langka dari para maestro.
Gus Nas telah menorehkan banyak sekali karya-karya yang menarik dalam bait-bait puisi. Beberapa diantaranya seperti Tong Kosong Reformasi, Semesta Bertakbir, Air Mata Sudan, dan beberapa karya lainnya.
Presiden Ke-4 Republik Indonesia, Gus Dur bahkan memujinya dan berkata bahwa ia adalah seorang multi talenta. Hal ini dikarenakan bakat alami yang dimilikinya.
Berikut adalah tulisan Gus Nas tentang harapannya untuk generasi muda terhadap kemerdekaan Indonesia.
SERENADA KEMERDEKAAN
Proklamasi adalah puisi masa depan yang tak selesai ditulis hari ini
Sedangkan kemerdekaan adalah masa lalu yang tak tuntas dibuktikan oleh ribuan bait puisi
Kata-kata telah menjeratnya, sampai rakyat menjerit memanggil ratu adilnya
Kudengar orang-orang kaya telah melahap proklamasi hingga tak tersisa sumsumnya
Dan kemerdekaan tumbuh seperti pohon raksasa yang akarnya menjulur hingga menghunjam tengkorak kepala
Apakah Proklamasi Kemerdekaan juga menjalar hingga nalar dan kejujuran hatimu?
Ataukah ia lahir sebagai kanibal yang akan memangsa tiap akal sehat dan kecerdasan di kepala?
Jangan pernah membunuh kemerdekaan, jangan pula matikan revolusi, wahai anak-cucuku
Gus Nas Jogja, 16 Agustus 2023
Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen