Home » Hari Kostrad 6 Maret, Ada Jenderal AH Nasution di Balik Lahirnya Ksatria Gagah Berani

Hari Kostrad 6 Maret, Ada Jenderal AH Nasution di Balik Lahirnya Ksatria Gagah Berani

by Junita Ariani
3 minutes read
kostrad

ESENSI.TV - JAKARTA

Hari Kostrad atau Komando Strategi Angkatan Darat diperingati setiap tanggal 6 Maret. Kostrad merupakan bagian dari komando utama tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat RI.

Tanggal tersebut diambil dari tanggal berdirinya Kostrad pada 6 Maret 1961. Itu berarti tahun ini Kostrad yang digagas oleh Jenderal AH Nasution itu telah berusia 62 tahun.

Namun, tahukah kamu, sejarah lahirnya Kostrad? Untuk mengetahui sejarahnya simak ya penjelasan berikut ini.

Dilansir dari laman kostrad.mil.id Selasa (7/3/2023),dijelaskan bahwa sejak Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 11945, banyak rongrongan yang terjadi untuk menghancurkan NKRI.

Itu ditandai dengan terjadinya beberapa peristiwa di tanah air. Rongrongan yang berusaha menggantikan idiologi Pancasila dan UUD 45. Sebut saja Penghianatan PKI Muso di Madiun thn 1948.

Pemberontakan DI/TII Karto Suwiryo di Jawa Barat 1948, Pemberontakan APRA Westerling 1950. Pemberontakan Andi Azis di Makasar 1950, Pemberontakan Ibnu Hajar di Kalimantan1950.

Kemudian, Pemberontakan RMS di Maluku 1950 dan Pemberontakan PRRI/Permesta di Sumatra Barat dan Sulawesi 1958. Semua rongrongan tersebut dapat ditumpas sampai habis.

Gagasan Jenderal AH Nasution

Berdasarkan Struktur Orgas (Tap-05 tanggal 5 Agustus 1958) dibentuklah Kodam hampir di setiap provinsi. Namun saat itu masih bersifat teritorial dengan kemampuan terbatas. Terdiri dari Kodam, Korem, Brigade dan Batalyon.

Menjelang akhir tahun 1960 pimpinan angkatan darat (AD) menganggap perlu membentuk satuan militer yang bersifat mobil. Berkemampuan Linud yang siap tempur menjalankan tugas di seluruh tanah air.

Maka dibentuklah Cadangan Umum AD. Di mana gagasan dan ide tersebut keluar dari Kasad Jenderal AH Nasution pada tahun 1960.

Sebagai realisasi dari gagasan ini, keluarlah skep Kasad No. KPTS.1067/12/1960 tgl. 27 Desember 1960. Gagasan itu mempunyai latar belakang yang sangat mendesak.

Terutama karena keterkaitannya dengan masalah Irian Barat yang pada waktu itu masih menjadi sengketa dengan Belanda.

Untuk merealisasikan Skep Kasad tersebut, maka dibentuklah kelompok kerja yang diketuai oleh Deputi I Kasad Brigjen TNI Soeharto.

Pada awal tahun 1961 tepatnya 6 Maret 1961 (sebagai hari lahirnya KOSTRAD) diresmikanlah Cadangan Umum Angkatan Darat (CADUAD).

Di mana Mayjen TNI Soeharto ditunjuk menjadi Panglima KORRA I CADUAD. Sedangkan kepala stafnya dijabat oleh Brigjen TNI Ahmad Wiranata Kusuma.

Untuk pengisian personel KORRA I CADUAD diambil dari Kodam-Kodam, dari pendidikan dasar masing-masing kecabangan.

Sehingga KORRA I/CADUAD mempunyai kekuatan I Divisi Inf dengan memiliki pasukan inti 1 Brigade Para, satuan Banpur dan satuan Banmin.

Pada tanggal 19 Desember 1961 bertepatan dengan pelantikan para taruna AKMIL di Jogjakarta, Presiden Soekarno mencetuskan TRIKORA.

Baca Juga  Teladan Gus Dur : Integritas Terhadap Nilai-Nilai Agama

Isinya, gagalkan pembentukan negara papua di Irian Barat. Kibarkan bendera merah putih di Irian Barat. Dan, bersiap-siap untuk mengadakan mobilisasi umum.

Tugas Opersi TRIKORA

Dalam usianya yang masih muda KORRA I CADUAN diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas operasi TRIKORA untuk membebaskan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda.

Menindak lanjuti tugas penting ini, maka pada awal 1962 dibentuklah Komando Mandala di wilayah timur Indonesia dengan markas besarnya di Ujung Pandang.

Dan, Brigjen TNI Soeharto sebagai Panglimnya. Dengan tugas tambahan sebagai DEPUTI I KASAD untuk wilayah timur.

Operasi ini melibatkan AD, AL, AU Sukarelawan dan masa rakyat dengan sandi “OPERASI JAYAWIJAYA”.

Misi dari Operasi Jayawijaya ini untuk membebaskan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda dengan mengadakan perang terbuka. Jika perundingan perdamaian dengan Belanda di New York mengalami kegagalan.

Dalam rangka menyiapkan perang terbuka, maka pada tanggal 19 Desember 1961 terlebih dahulu dilakukan infiltrasi di daerah Fak-fak, Misoi, Wagiu, Serui, sorong, Kaimani.

Akhirnya pertengahan Agustus 1962 dilakukanlah serbuan umum melawan penjajah Belanda dengan sasaran wilayah Biak, Jayapura. KORRA 1/CADUAD sendiri menurunkan 1 Divisi.

Hal ini menyebabkan gentarnya pihak Belanda dengan keputusan menyerah tanpa syarat. Penyerahan Irian Barat ini dengan ditandainya berkibarnya bendera merah putih pada tanggal 1 Maret 1963.

Identik dengan Gatotkaca

Setelah Irian Barat berhasil masuk wilayah NKRI, maka Operasi kemudian dilanjutkan dengan Operasi “WISNU MURTI’ yaitu Operasi lanjutan sebagai langkah konsolidasi yang bersifat Binter dan Operasi Linud yang sifatnya tempur.

Kelahiran KOSTRAD identik dengan mitos lahirnya Gatotkaca dalam cerita pewayangan. Pada awal lahirnya Kostrad sudah diberi kepercayaan melaksanakan tugas Operasi.

Sukses di Irian Barat ini merupakan suatu gemblengan pengalaman seperti gemblengan Gatotkaca yang digodog dalam kawah Candradimuka.

Akhirnya keluar slogan yakni menjadi ksatria yang gagah berani, memiliki otot kawat tulang besi. Disegani lawan maupun kawan.

Dalam bentuk organisasinya Kostrad mempunyai bentuk Komando lapangan yang terdiri dari:

Markas Komando
Markas Divisi, Brigade dan gugusan tempur bantuan tempur dan Bantuan administrasi.

Kostrad berkedudukan sebagai kotama. Dan, dalam segi pembinaan Kostrad berkedudukan langsung di bawah Kasad. Sedangkan dalam segi operasional Kostrad berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI.

Itulah sekilas sejarah lahirnya Kostrad di negeri tercinta Indonesia Raya. *

#beritaterkini
#beritaviral

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Junita Ariani

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life