Home » IHSG Masih Hijau, Investor Asing Beli Bersih Saham Rp10,51 Triliun Sejak Awal Tahun

IHSG Masih Hijau, Investor Asing Beli Bersih Saham Rp10,51 Triliun Sejak Awal Tahun

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ilustrasi transaksi saham. Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) selama periode tanggal 11 sampai dengan 15 Desember 2023 masih ditutup pada zona positif.

Peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham BEI selama sepekan sebesar 6,21% menjadi Rp14,99 triliun dari Rp14,12 triliun pada sepekan yang lalu.

Kemudian peningkatan tersebut diikuti pula oleh kenaikan pada kapitalisasi pasar Bursa yaitu sebesar 0,54% menjadi Rp11,54 triliun dari Rp11,47 triliun pada pekan sebelumnya.

Kemudian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat sebesar 0,44% menjadi berada pada posisi 7.190,988 dari 7.159,598 pada penutupan pekan lalu.

Sedangkan, rata-rata volume transaksi harian saham mengalami perubahan sebesar 9,60% selama sepekan menjadi 29,96 miliar lembar saham dari 33,14 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian saham selama sepekan turut berubah 9,21% menjadi 1.266.561 kali transaksi dari 1.394.975 kali transaksi pada pekan lalu.

Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp249,95 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp10,51 triliun.

Dua Perusahaan Catat Obligasi

Selama sepekan terdapat 2 perusahaan yang melakukan pencatatan obligasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada Rabu (13/12), PT OKI Pulp & Paper Mills mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap II Tahun 2023 dengan nilai Rp818.985.000.000.

Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap II Tahun 2023 dengan nilai Rp500.000.000.000, Obligasi USD Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap II Tahun 2023 dengan nilai USD6.875.000.

Serta Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap II Tahun 2023 dengan nilai Rp66.115.000.000.

Baca Juga  Ekonomi Punya Peran Penting di Dalam Pemilu, Begini Kata Politisi Erwin Aksa

Hasil pemeringkatan untuk Obligasi, Obligasi USD dan Obligasi Berwawasan Lingkungan tersebut adalah idA+ (Single A plus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan irAA- (Double A Minus) dari PT Kredit Rating Indonesia (KRI).

Sedangkan hasil pemeringkatan untuk Sukuk Mudharabah adalah idA+(sy) (Single A plus Syariah) dari Pefindo dan irAA- (Double A Minus) dari KRI. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.

Kemudian pada Jumat (15/12), PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap IV Tahun 2023 seri A (SMII03ACN4) dengan nilai nominal Rp400.000.000.000.

Kemudian, Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap IV Tahun 2023 Seri B (SMII03BCN4) dicatatkan dengan nilai nominal Rp600.000.000.000.

Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi tersebut adalah idAAA (Triple A), dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 113 emisi dari 60 emiten senilai Rp120,69 triliun.

Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 546 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp464,56 triliun dan USD79,862 juta, diterbitkan oleh 128 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,33 triliun.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life