Home » Indonesia Baru Mampu Penuhi 0,1% dari Pasar Tanaman Hias Global

Indonesia Baru Mampu Penuhi 0,1% dari Pasar Tanaman Hias Global

by Junita Ariani
1 minutes read
MenKopUKM Teten Masduki mengatakan, Indonesia baru mampu memenuhi 0,1% dari pasar tanaman hias global.

ESENSI.TV - TANGERANG

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki mengatakan, Indonesia baru mampu memenuhi 0,1% dari pasar tanaman hias global. Padahal, nilai pasar global tanaman hias mencapai US$22,329, miliar.

Teten mengatakan, setiap tahunnya nilai dan volume ekspor tanaman hias Indonesia meningkat 10%. Namun potensi pasar ekspor belum seluruhnya tergarap optimal.

Karena itu, Teten mendorong pelaku industri tanaman hias untuk membentuk ekosistem yang nantinya bisa meningkatkan pertumbuhan volume. Begitu juga nilai penjualan baik di dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor.

“Berbagai negara tengah mencari keunggulan domestik yang dimilikinya,” kata Teten, dalam keterangan tertulis yang dikutip, Jumat (29/9/2023), Tangerang.

Sebelumnya, Teten  menghadiri pembukaan Floriculture Indonesia International (FLOII 2023). Dengan tema Roated in Tradition Blooming on Inovation di ICE BSD Tangerang, Kamis (28/9/2023).

Seperti Norwegia yang kini tidak lagi mengandalkan pendapatan dari sektor migas yang eksploitatif, melainkan dari budidaya ikan salmon yang berkelanjutan.

“Kita ini memiliki sumber daya alam yang luar biasa, tanaman hias, agricultur, dan aquacultur. Karena itu saya senang kalau acara FLOII ini sedang dirintis menjadi event dunia,” ucapnya.

Baca Juga  Perdana, 3.166 Ekor Daging Dam Petugas dan Jemaah Haji Dikirim ke Indonesia, Begini Caranya

Perhelatan FLOII 2023 ini merupakan kolaborasi antara PT Fasen Creative Quality (Dyandra Event Solutions) dengan Pecinta Florikultura Indonesia (PFI) dan Indonesian Aroid Society.

“Saya mengucapkan apresiasi atas terselenggaranya FLOII 2023,” kata Teten.

Menteri Teten mengatakan, Indonesia menjadi sumber talenta dalam industri tanaman hias. Jika menggunakan value Sustainable Development Goals (SDGs), industri ini memenuhi konsep 3P (Profit, People, dan Planet).

“Selain mencari profit, kita juga memberdayakan masyarakat, kita juga turut menyelamatkan lingkungan,” ucapnya.

Menteri Teten berharap industri tanaman hias dapat dihubungkan ke platform digital, sehingga dapat memasuki pasar global melalui penggunaan teknologi modern.

“Transformasi digital harus masuk ke sektor produksi seperti industri tanaman hias ini. Ekosistem itu harus kita bangun,” ujarnya.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Radja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life