Home » Ingat Ya, Alun-alun Tanjungbalai Bukan Hanya Public Space, Tapi Juga…

Ingat Ya, Alun-alun Tanjungbalai Bukan Hanya Public Space, Tapi Juga…

by Junita Ariani
1 minutes read
Pj Gubernur Sumut Hassanudin didampingi Pj Ketua TP-PKK Provinsi Sumut Dessy Hassanudin meresmikan Alun-alun Sultan Abddul Jalil Rahmadsyah di Jalan Pahlawan, Pantai Burung Kota Tanjungbalai, Rabu (21/2/2024).

ESENSI.TV - TANJUNGBALAI, SUMUT

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin meminta komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai mengalokasikan APBD untuk pemeliharaan rutin alun-alun.

Seluruh masyarakat Kota Tanjungbalai juga diminta agar menjaga kebersihannya dan digunakan untuk hal-hal positif.

“Jadi bukan hanya sebagai public space. Tapi juga sebagai ruang terbuka hijau bagi kota yang kita cintai ini,” ucap Hassanudin.

Pj Gubernur Hassanudin meresmikan Alun-alun Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah di Jalan Pahlawan, Kelurahan Pantai Burung, Kota Tanjungbalai, Rabu (21/2/2024).

“Salah satu program Provinsi Sumut adalah membangun desa, menata kota. Salah satu penerapan dari program tersebut adalah melalui penyediaan ruang publik berbentuk alun-alun yang dapat diakses  semua lapisan masyarakat,” jelasnya.

Hassanudin menjelaskan, pembangunan alun-alun di Kota Tanjungbalai menggunakan APBD Pemprov Sumut. Dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk tempat bermain, berwisata, rekreasi dengan kualitas lingkungan yang sehat.

Diketahui, Alun-alun Kota Tanjungbalai dibangun pada tahun 2023 dengan menggunakan dana APBD Provinsi. Alun-alun ini dirancang sebagai ikon atau simbol kota untuk memperkuat ikon Kota Tanjungbalai yang berbudaya, modern, dan inklusif.

Baca Juga  Selamat Hari Ayah! Seskab: Ayah Miliki Peran Sentral Ciptakan Generasi Unggul

Wali Kota Tanjungbalai Waris Tholib mengatakan, alun-alun ini dulunya bernama Lapangan Pasir. Lapangan ini menjadi ikon Kota Tanjungbalai dengan dibangunnya ikon kerang.

“Kota Tanjungbalai dikenal dengan sebutan kota ‘korang’ atau kerang. Alun-alun ini menjadi salah satu tempat pertumbuhan ekonominya UMKM. Ada dibangun replika istana Indra Sakti, Tugu Kerang, billboard, kios untuk UMKM,” ucapnya.

Waris Tholib menyebutkan, Kota Tanjungbalai kini berusia 403 tahun dan dikenal dengan kota ulama. Namun, ia menyayangkan belum ada pembangunan pondok pesantren dan Lapangan Merdeka.

Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat membangun pondok pesantren dan telah menyiapkan lahan 5 hektare untuk pembangunan Lapangan Merdeka.

“Ini untuk mewujudkan Kota Tanjungbalai dengan santri beriman, bertakwa dengan program satu rumah penghafal Alquran. Menuju Tanjungbalai bersih, berprestasi, religius, indah, dan harmonis,” ujarnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life