Home » Ini 4 Cara Jitu Menghindar Dari Arus Berita Hoaks Murahan

Ini 4 Cara Jitu Menghindar Dari Arus Berita Hoaks Murahan

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Ilustrasi informasi palsu. Foto: Image by Freepik

ESENSI.TV - JAKARTA

Hoaks, propaganda negatif, misinformasi dan informasi palsu yang mendalam dan murahan, serta upaya manipulasi lainnya banyak terjadi di media sosial.

Informasi palsu seringkali menyebar melalui jalur, mulai dari seorang propagandis, fanatik atau penipu mengarang informasi atau cerita dan mempostingnya sebagai fakta di acara, postingan media sosial, atau outlet editorial.

Ditambah para pengikut poster awal memposting ulang, me-retweet, atau menyebarkan informasi di saluran mereka sendiri.

Kemudian, penyebarannya diperparah dengan media lain yang seolah-olah bersikap netral dan hanya melaporkan bahwa “orang-orang membicarakan” masalah ini.

Tak jarang, sumber berita arus utama mungkin melaporkan isu tersebut sebagai fakta, terutama jika mereka belum sepenuhnya melakukan pengecekan fakta untuk mendapatkan informasi.

Giliran ketika sudah diklarifikasi dan diketahu bahwa informasi itu hoaks, media media tersebut memposting pencabutan atau permintaan maaf, tetapi pada saat itu banyak orang mungkin mempercayai fakta palsu tersebut karena berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

Jangan Menjadi Penyebar

Nah, bagaimana dengan kamu. Tahukah kamu, meskipun kamu tidak dapat menghentikan putaran informasi hoaks, kamu dapat menghindari menjadi bagian darinya alias jangan terlibat di dalamnya.

Berikut empat langkah yang dapat kamu lakukan agar tidak terlibat dalam penyebaran hoaks, informasi palsu, propaganda negatif hingga upaya mendegradasi pihak lain, seperti dirangkum dari Fraser Hall Library, Kamis (9/11/2023).

1. Luangkan Waktu Periksa Fakta

Selalu luangkan waktu sejenak untuk memeriksa fakta apa pun yang sensasional sebelum kamu memposting ulang, untuk menghindari menjadi bagian dari “orang yang membicarakan masalah tersebut”.

Langkah ini akan membantu kamu mengilokasi diri dari misinformasi.

Langkah terpenting yang harus diambil adalah menghentikan refleks dalam membagikan postingan yang membuat kamu marah atau sesuai dengan keyakinan kamu.

Penipu memanfaatkan naluri tersebut dengan menyesuaikan cerita mereka agar sesuai dengan keyakinan target, sehingga pembaca bisa lolos dari pertahanannya.

Berita arus utama hanya akan bagus jika sumbernya dapat diandalkan. Sumber anonim, atau cerita yang hanya berasal dari satu sumber, lebih mencurigakan dibandingkan cerita yang memiliki banyak sumber konfirmasi.

Baca Juga  Kolaborasi Kominfo-Korika Tangani Konten Hoaks

Ini tidak berarti bahwa pernyataan tersebut salah, banyak kebocoran dan cerita penting datang dari satu sumber anonim.  Namun, jangan berasumsi bahwa hal tersebut benar, apalagi jika bersifat sensasional, sampai ada konfirmasinya.

2. Jangan Pernah Bagikan Posting Tanpa Periksa Kebenarannya

Jangan pernah membagikan postingan di media sosial tanpa memeriksa faktanya. Hal ini terutama berlaku jika berasal dari sumber yang kamu percaya.

Jika kamu ingin menyebarkan kebenaran, kamu perlu berasumsi bahwa orang lain tidak sempurna dan mungkin saja melakukan kesalahan.

3. Pertimbangkan Agenda Setting Ceritanya

Cerita diwarnai oleh agenda penulisnya. Organisasi berita biasanya beroperasi demi uang, dan sebagian dari merek mereka (dan juga keuntungan mereka) terletak pada keakuratannya.

Namun, banyak grup berita yang menyesuaikan konten mereka dengan segmen pelanggan tertentu, sehingga lebih cenderung meliput berita dengan perspektif tertentu.

Hal ini dapat merusak keakuratannya, sehingga membuatnya tidak sesuai dengan prasangka audiens targetnya.

Organisasi politik ada untuk membuat kandidat mereka terpilih dan agendanya disahkan, sehingga cerita apa pun dari kampanye atau kandidat lebih mencurigakan karena selalu bertujuan untuk membujuk.

Hal ini tidak berarti bahwa pernyataan tersebut secara otomatis salah, namun perhatikan adanya daya tarik emosional, argumen bahwa bencana akan segera terjadi kecuali kamu mengambil tindakan, atau tindakan lain yang dirancang untuk membuat kamu takut atau cemas.

4. Jangan Cepat Terbawa Emosi

Jangan mengabaikan cerita yang mempermainkan emosi, tetapi lihatlah dengan hati-hati.

Ketidakadilan dan korupsi adalah hal-hal yang membuat setiap orang yang beretika kesal atau marah. Sebuah cerita yang membangkitkan emosi tidak serta merta salah hanya karena membangkitkan perasaan yang kuat.

Sayangnya, penipu dan propagandis mengetahui kekuatan emosi dan menggunakan alat tersebut dalam pekerjaan mereka. Oleh karena itu, periksa faktanya sebelum Anda berbagi.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life