Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani mendorong pemerintah kembali menggerakkan berbagai komponen pencegahan untuk mencapai target vaksinasi polio minimal 95 persen.
Sebab, selama ini, banyak daerah yang cakupan vaksinasi polionya masih di bawah 50 persen.
Pernyataan itu disampaikan Netty, terkait dilaporkannya tiga anak di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah menderita lumpuh layu akut (acute flaccid paralysis/AFP) yang disebabkan oleh Virus Polio Tipe 2.
Selain itu, dari hasil laboratorium di wilayah sekitar mereka, terdapat sembilan anak lain yang dinyatakan positif walau tidak menunjukkan gejala.
“Pemerintah juga harus melakukan upaya meminimalisasi disinformasi atau hoaks yang beredar seputar vaksinasi,” jelasnya di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Melihat Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio yang kembali muncul tersebut, Netty meminta pemerintah mengevaluasi sejauh mana kesiapan daerah. Dan, bagaimana masing-masing daerah merespon Polio yang kembali mewabah.
“Nah yang kedua, pemerintah juga harus melakukan upaya meminimalisasi disinformasi atau hoaks yang beredar seputar vaksinasi. Saya yakin beberapa daerah cakupannya rendah juga karena adanya disinformasi yang belum selesai,” jelasnya.
Ia pun menekankan pentingnya pelibatan tokoh masyarakat termasuk penggunaan media arus utama untuk terus mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi Polio.
Termasuk juga penguatan Posyandu sebagai salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat. Serta distribusi vaksin yang belum merata di setiap daerah, termasuk daerah 3T. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu