Home » Luas Tanam Padi Food Estate Kalteng Meningkat

Luas Tanam Padi Food Estate Kalteng Meningkat

by Achmat
3 minutes read
Food Estate 1

ESENSI.TV - KAPUAS

Luas area tanam padi di Food Estate Kalimantan Tengah (Kalteng) terus meningkat.

Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat meninjau pengembangan Food Estate Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (16/2/2023).

Peninjauan itu bertujuan mendorong optimalisasi pengembangan Food Estate dari hulu hingga hilir berbasis kelembagaan korporasi. Khususnya percepatan dan peningkatan luas tanam padi di Food Estate Kapuas guna meningkatkan produksi beras, nilai tambah dan kesejahteraan petani.

“Target luas penanaman padi di Food Estate Dadahup, Kapuas pada bulan Februari ini 1.020 hektar. Dan kondisi sekarang yang tertanami 200 hektar dengan perkiraan produksi di atas 4 ton. Namun kita dorong terus bersama pemerintah Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, TNI dan Polri dalam waktu 1 sampai 2 minggu depan mencapai 500 hektar,” ujar Limpo.

Ia menuturkan, untuk mencapai hasil maksimal pengembangan Food Estate membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni hingga 4 tahun. Karena dihadapkan tantangan kondisinya di lahan rawa yang dipenuhi air.

Itu sebab, Food Estate Kalimantan Tengah tidak bisa dengan hanya melihat dari yang dicapai saat ini.  Tetapi Food Estate adalah konsep yang menembus masa depan secara nasional karena pertanian Indonesia tidak bisa bertumpu di Jawa, Sulawesi, Sumatera dan lainnya.

“Lahan yang paling siap dan cukup tersedia luas itu di Kalimantan, termasuk Kalimantan Tengah. Oleh karena itu, Bapak Presiden Jokowi menunjuk Food Estate ini untuk mendorong konsep ketahanan pangan nasional ke depan,” terangnya.

Pengembangan Food Estate

Menurut dia, hal terpenting dari pengembangan Food Estate Kalimantan adalah tidak membayangkan lahannya seperti lahan di Pulau Jawa, Sulawesi dan Sumatera.

“Lahan di Kalimantan ini adalah lahan rawa yang memiliki tantangan air 20 sampai 30 cm. Walaupun kita sudah siapkan irigasinya, jika tiba-tiba hujan tapi nanti tergenang air sehingga tanam di atas air seperti agroponik,” jelas Limpo.

Kendati demikian, ia menyebutkan pengembangan Food Estate Kapuas dalam 2 tahun terakhir telah memberikan hasil yang bagus. Sebab, lahan-lahan transmigrasi sebelumnya di Kalimantan membutuhkan waktu hingga 10 baru membaik endapan tanahnya.

“Dalam 2 tahun pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah ini, alhamdulillah sudah 47 ribu hektar kita lakukan, sudah oke dan ada tersisi 22 ribu hektar. Kemudian di tahun 2023 ini sudah kita sikapi dengan 12 ribu hektar dan di bulan Februari ini kemampuan kita hanya 200 hektar tapi kita keroyok targetkan penanaman padi menjadi 500 hektar. Kita tidak boleh menyerah, pasti bisa,” ucapnya.

Baca Juga  Kementan Diminta Perbaiki Pendataan Sistem Pertanian Indonesia

Memberikan Hasil Hingga 4 Ton

Senada dengan itu, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo mengatakan, pengembangan Food Estate Kapuas telah memberikan hasil. Yakni awalnya produksi padi hanya di bawah 3 bahkan 1 ton, tapi sekarang sudah mencapai 4 ton per hektar.

“Oleh karena percepatan peningkatan luas tanam padi di Food Estate Kapuas ini harus kita lakukan. Kita akan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten agar target penanaman padi ini tercapai. Apapun yang dilakukan harus dengan merubah mindset karena mengelola lahan rawa ini sangat berbeda dengan lahan di Pulau Jawa. Kita tidak boleh menyerah, kita pasti bisa capai target luas tanam,” tegas Edy.

Sementara itu, Bupati Kapuas, Ben Brahim S Bahat menegaskan pengembangan Food Estate Kapuas meski baru beberapa tahun berjalan telah memberikan hasil nyata. Yakni hasil panen padi baru-baru ini mencapai 5,6 ton per hektar.

“Kami baru-baru ini melakukan panen padi di blok sebelah, hasilnya dari ubinan BPS 5,6 ton. Ini bukan hasil yang biasa bagi kami, tapi sangat tinggi untuk Food Estate yang baru dibuka dengan kondisi rawa, digenangi air. Dalam waktu dekat ini kami siap berkontribusi agar luas tanam bertambah lagi. Saya yakin, kita pasti bisa menembus tantangan,” ujarnya.

Penyerahan Kredit Usaha Rakyat

Pada kunjungan ini, Mentan Limpo tak hanya meninjau area pertanaman padi. Ia juga melakukan peletakan batu pertama Rice Milling Unit (RMU)/penggilingan padi modern, penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 1,8 miliar dan meninjau bengkel alat mesin pertanian (alsintan).

Ia pun menyerahkan KUR kepada petani senilai Rp 1,8 miliar untuk pengembangan komoditas tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan dan pengadaan alsintan.

Bahkan, Limpo mengunjungi area tanaman padi di lokasi ekstensifikasi tahun anggaran 2021 seluas 66 ha di Desa Sanggang Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Indeks Pertanaman (IP) padi di lokasi Food Estate ini sudah 3 kali tanam setahun.

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life