Home » Para Pegawai Kemenpora Diajak Berani Menolak Praktik Korupsi

Para Pegawai Kemenpora Diajak Berani Menolak Praktik Korupsi

by Junita Ariani
1 minutes read
Tenaga Ahli Menpora Bidang Pencegahan Korupsi Ambarita Damanik dalam paparannya pada Sosialisasi Manajemen Risiko dan Bimtek Zona Integritas.

ESENSI.TV - JAKARTA

Para pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga/Kemenpora diajak untuk berani menolak segala bentuk praktik korupsi yang terjadi di lingkungan pekerjaan.

Ajakan ini disampaikan Tenaga Ahli Menpora Bidang Pencegahan Korupsi Ambarita Damanik dalam paparannya pada Sosialisasi Manajemen Risiko dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Zona Integritas.

Sosialisasi digelar di The Bellezza Hotel, Jalan Permata Hijau Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2023).

Salah satu penekanannya adalah para pegawai Kemenpora harus berani menolak perintah dari atasan atau pimpinan yang terindikasi merupakan praktik korupsi.

“Bapak dan Ibu harus berani menolak perintah atasan untuk melakukan korupsi. Jangan hanya bilang ‘Siap’, tetapi yang dilakukan adalah pekerjaan yang salah,” tegas Ambarita.

Menurut Ambarita, kesetiaan seorang pegawai bukanlah pada atasannya. Melainkan kesetiaan itu pada lembaga atau kementerian tempatnya bekerja.

Dengan kesetiaan seperti itu, seorang pegawai pasti akan melakukan yang terbaik dan tidak mencoreng nama baik lembaga tempatnya bekerja.

Baca Juga  Program Inovasi Desa, Mahasiswa Jambi Bantu Petani Tingkatkan Kualitas Pengolahan Jagung

Dikatakannya, bentuk praktik korupsi yang biasanya dilakukan oknum tidak bertanggung jawab adalah dengan membungkusnya dalam wujud kegiatan di tempat kerja.

Misalnya kegiatan yang semestinya bisa dikerjakan dua atau tiga orang saja, namun pada praktiknya sampai melibatkan sepuluh orang.

“Bapak dan Ibu jangan mau seperti itu, karena nanti Bapak dan Ibu yang akan kena. Jangan mau dilibatkan bila memang tidak diperlukan,” ujarnya.

Keberadaan pimpinan ini menurut Ambarita memiliki peran penting dalam pencegahan korupsi. Dengan mengibaratkan ikan busuk dimulai dari bagian kepala, yang artinya keburukan suatu unit kerja dimulai dari pimpinannya.

Korupsi sendiri, papar Ambarita, biasanya terjadi karena tidak adanya kedisiplinan. Meliputi tidak disiplin dalam menyusun rencana dan anggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan juga monitoring evaluasi.

Karenanya kedisiplinan ini perlu juga menjadi perhatian. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life