Home » Penjualan Listrik Terus Naik, Ini Strategi Pemerintah Penuhi Demand

Penjualan Listrik Terus Naik, Ini Strategi Pemerintah Penuhi Demand

by Junita Ariani
2 minutes read
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Havidh Nazif mengatakan data penjualan listrik terus naik.

ESENSI.TV - JAKARTA

Data penjualan listrik menunjukkan peningkatan penjualan menjadi 285,23 TWh pada tahun 2023 dari penjualan sebesar 270,82 TWh di tahun 2022. Terdapat peningkatan sebesar 14,41 TWh atau 5,32 persen dari tahun sebelumnya.

Hingga akhir tahun 2023, masih terdapat 185.662 rumah tangga yang tersebar di 140 desa yang belum teraliri listrik. Desa-desa tersebut terkonsentrasi di Pulau Papua, kecuali bagian Papua Barat. Sebab itu, target 100 persen rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik menjadi tugas yang tidak mudah.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Havidh Nazif mengatakan itu, Selasa (20/2/2024) di Jakarta.

Ia mengatakan itu saat menjadi pembicara pada kelas online di depan 89 mahasiswa Gerilya Academy.

Pihaknya kata dia, optimis dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan. Berbagai langkah strategis ditetapkan dalam upaya pemenuhan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Indonesia mencapai 100 persen.

Meskipun kondisi geografis dengan karakteristik topografi yang beragam menjadi tantangan tersendiri dalam pemerataan penyediaan tenaga listrik.

Havidh menjelaskan, dalam rangka mencapai 100 persen, pemerintah sudah menghitung resources yang dibutuhkan dari sisi jaringan, pembangkit. Dan, dari sisi biaya sebagai investasi yang untuk bisa melistriki desa-desa ini.

“Upaya pemenuhan rasio elektrifikasi membutuhkan biaya sebesar Rp22,08 triliun hingga tahun 2025. Dengan alokasi pembiayaan sebesar 75,66 persen untuk perluasan jaringan. Karena aksesibilitas dan jarak antara sumber energi dengan beban yang cukup jauh,” jelasnya.

Baca Juga  Jelang Libur Idulfitri, Pasokan BBM, Gas dan Listrik Aman: 114 Terminal Disiagakan

Selain itu, juga terdapat lokasi yang sangat sulit untuk dijangkau, turut dianggarkan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL). Dan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) pada beberapa titik, khususnya di wilayah Papua.

Alami Kemajuan

Havidh juga menjelaskan bahwa upaya peningkatan kualitas dan kuantitas elektrifikasi di Indonesia terus mengalami kemajuan.

Pada tahun 2023, realisasi konsumsi listrik perkapita sebesar 1.337 kWh/kapita, mampu memenuhi target yang direncanakan.

Selaras dengan target Net Zero Emission pada tahun 2060, kata Havidh, turut diproyeksikan pertumbuhan demand (moderat) sebesar 4.500 kWh/kapita.

Yang terdiri dari 88% EBT, sementara 12% nya energi fosil dan CCS. Selain itu, realisasi Supergrid sebagai kunci transisi energi diharapkan mampu meningkatkan interkoneksi energi antarpulau. Dan, mengatasi ketidakseimbangan bauran energi di Indonesia.

“Kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan menjadi hal terpenting dalam mewujudkan hal ini. BUMN, dalam hal ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjadi prioritas pertama Pemegang Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) di Indonesia,” kata Havidh.

Meskipun demikian, sambung Havidh, kesempatan penyediaan listrik juga diberikan kepada BUMD, swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat di daerah-daerah yang belum teraliri listrik. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life