Home » PM Belanda Mark Rutte Mengundurkan Diri Setelah Bubarkan Kabinetnya

PM Belanda Mark Rutte Mengundurkan Diri Setelah Bubarkan Kabinetnya

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Perdana Menteri Mark Rutte. Foto: https://www.government.nl/

ESENSI.TV - JAKARTA

Perdana Menteri Mark Rutte telah mengajukan pengunduran diri tertulis kepada Raja Willem-Alexander setelah membubarkan jajaran kabinetnya.

Seperti dilansir dari laman resmi Pemerintah Belanda government.nl disebutkan Mark Rutte tidak berhenti sendiri, dia mengundurkan diri bersama semua menteri dan sekretaris negara.

Dalam keterangan tertulis Pemerintah Belanda menyebutkan, bahwa Raja Willem-Alexander telah mempertimbangkan pengunduran diri tersebut.

Selama proses berlangsung, Perdana Menteri, para Menteri dan Sekretaris Negara diminta terus menjalankan tugas yang mereka anggap perlu untuk kepentingan Kerajaan dalam kapasitas sementara.

“Pada Sabtu 8 Juli, Raja menerima Tuan Rutte di Istana Huis ten Bosch untuk membahas pengunduran diri pemerintah,” tulis Pemerintah Belanda dalam keterangan tertulisnya.

Pemilu di Tahun Ini

Sementara itu, mengutip Euronews dengan, pengunduran diri Perdana Menteri Mark Rutte, perdana menteri negara terlama, mengharuskan negara itu menggelar pemilihan umum akhir tahun ini.

Pemerintah runtuh Jumat pekan lalu karena perbedaan pandangan soal imigran yang tidak dapat didamaikan dalam koalisi.

Mereka tidak menemukan kesepakatan bagaimana mengekang migrasi, sebuah isu yang memecah belah negara-negara di seluruh Eropa.

Baca Juga  Anak Penderita Kanker di Jalur Gaza Mulai Dievakuasi, WHO: Masih Banyak Korban Menunggu Bantuan

“Bukan rahasia lagi bahwa mitra koalisi memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang kebijakan migrasi,” kata Rutte kepada wartawan di Den Haag.

“Dan hari ini, sayangnya, kita harus menarik kesimpulan bahwa perbedaan itu tidak dapat didamaikan”.

“Itulah mengapa saya akan segera menawarkan pengunduran diri seluruh Kabinet kepada raja secara tertulis,” jelasnya.

Keputusan tersebut menggarisbawahi perpecahan ideologis yang telah ada sejak hari koalisi dilantik lebih dari 18 bulan yang lalu.

Perpecahan terjadi antara partai-partai yang tidak mendukung tindakan keras terhadap migrasi.

Oposisi Ambil Peluang

Anggota parlemen oposisi tidak membuang waktu untuk menyerukan pemilihan baru bahkan sebelum Rutte secara resmi mengkonfirmasi pengunduran dirinya.

Geert Wilders, pemimpin Partai anti-imigrasi untuk Kebebasan, menulis cuitan di akun twitternya, “Pemilihan cepat sekarang.”

Di seluruh spektrum politik, pemimpin Kiri Hijau Jesse Klaver juga menyerukan pemilihan.

Kepada penyiar Belanda NOS dia mengatakan “Negara ini membutuhkan perubahan arah”.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life